"Bisa-bisa semua putaran jalan, mereka yang menguasai. Nanti bisa meresahkan masyarakat," kata Kepala Dishub DKI Andri Yansyah kepada detikcom, Minggu (23/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau niatnya membantu sih oke-oke saja. Tapi lama-kelamaan takutnya mereka (Pak Ogah) malah meminta uang," kata Andri.
Menurutnya, rencana itu mengandung nilai positif dan negatif. Maka harus ada kajian terlebih dahulu supaya tak menjadikan situasi semakin sulit di kemudian hari. Pak Ogah yang dirangkul aparat bisa semakin merasa punya legitimasi dalam menarik duit dari pengguna jalan.
"Terus kalau nggak dikasih, takut merusak kendaraan masyarakat. Jadi harus dikaji plus-minusnuya," ujarnya.
Bila sudah terlanjur ada kebijakan resmi, Andri tak ingin langkah revisi kebijakan itu menjadi susah. "Jangan terburu-buru melibatkan masyarakat terhadap sesuatu yang memang tugas pemerintah," tandasnya.
Baca juga: Direkrut Bantu Atur Lalin Jakarta, Pak Ogah Akan Dilatih
Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra menjelaskan nantinya Pak Ogah akan dilatih soal lalu lintas. Pendanaan akan dicarikan dari sumber Corporate Social Responsibility (CSR).
"Kami rencananya melatih mereka. Ada pengetahuan tentang lalu lintas, (kendaraan) mana yang didahulukan dan (pengetahuan) gerakan pengaturan lalu lintas," uja Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra saat dihubungi, Sabtu (22/7) kemarin.
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini