Hal itu diungkapkan Jokowi ketika memberikan tausiah dalam acara Halal Bihalal Kebangsaan di SMA Nasima Semarang. Jokowi mengatakan, daerah yang dimaksud yaitu Kabupaten Nduga yang sama sekali tidak memiliki akses jalan beraspal.
"Saya pernah mengunjungi Kabupaten Nduga, dari Wamena masih jalan kaki empat hari. Tidak ada aspal," kata Presiden Jokowi, Sabtu (22/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya datang ke sana satu tahun lalu. Saya diingatkan Kapolri dan Panglima TNI, 'Bapak sebaiknya tidak ke Nduga. Pertama karena jauh dan kedua dari sisi keamanan'," katanya.
Sebagai Presiden, Jokowi sangat ingin menyapa warganya di tempat yang jarang sekali dijamah. Akhirnya Jokowi memberikan perintah sebagai Panglima Tertinggi agar dirinya bisa tetap ke sana.
"Kalau saya jawab biasa pasti tidak boleh. Saya jawab, ini perintah, saya ingin ke Nduga. Saya kan Panglima Tertinggi. Urusan keamanan itu urusan TNI dan Polri," kata Jokowi diikuti tepuk tangan tamu.
Setelah tiba di Kabupaten Nduga, Jokowi merasa Papua masih sangat perlu perhatian. Menurutnya perlu adanya pengamalan Pancasila yaitu 'Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia'. Salah satu yang sudah terwujud yaitu harga bahan bakar minyak di Papua kini sama dengan di Pulau Jawa.
"Kalau tidak seperti itu nanti tidak Pancasilais, itu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tegasnya.
Jokowi juga menjelaskan soal kekayaan Bangsa Indonesia yang terdiri dari 714 suku dan 17 ribu pulau. Seperti biasa, Jokowi membuka sesi kuis dan ada dua pria yang maju untuk memperoleh sepeda dengan menyebutkan 10 suku dan 10 pulau di Indonesia.
(alg/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini