"Jujur harus kami katakan, (kami) merasa tidak nyaman begitu ya. Tapi tentu kami tidak bisa intervensi terhadap kebijakan masing-masing politik itu," ujar Wasekjen Golkar Ace Hasan Syadzily di Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/7/2017).
Seperti diketahui, PAN walk out dari sidang paripurna karena memilih opsi B di mana memuat presidential threshold 0 persen dan metode konversi suara kuota hare. Sedangkan, parpol pendukung pemerintah lainnya (PDIP, Golkar, Hanura, NasDem, PKB, dan PPP) satu suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena perbedaan pandangan antara PAN dengan parpol pendukung pemerintah lainnya, Golkar berharap dalam waktu dekat dilakukan pertemuan antar-parpol pendukung pemerintah. Hal tersebut untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyat. Selain itu, dengan koalisi yang solid, akan membangun demokrasi yang lebih efektif.
"Jika ada perbedaan, harapannya bisa dibicarakan secara bersama-sama antara partai pendukung pemerintah tersebut," ucapnya.
Terkait sikap PAN yang seakan tidak sejalan lagi dengan pemerintah, Ace menyerahkan hal tersebut pada Presiden. "Presiden bisa menilai kerja masing-masing partai politik, dan seberapa besar solidaritas yang dimiliki partai pendukung pemerintah itu," tutupnya. (bis/dkp)