"Kami akan sepakati nanti akan koordinasi dengan Kabupaten Tangerang bikin open camp di sana karena lapas di sini sudah over terutama Salemba," kata Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat usai pertemuan dengan Sekretaris Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Ditpas Kum-HAM), Sri Puguh Budi Utami, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (21/7/2017).
Djarot dan Sri sepakat membangun lapas di Ciangir karena rutan dan lapas di Jakarta, terutama lapas Cipinang dan Salemba tidak lagi mampu menampung warga binaan. Selain karena kapasitas, warga binaan juga tidak bisa produktif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 100 hektare luas lahan, rencananya 30 hektare akan dialokasikan untuk membangun lapas, sedangkan lahan sisa seluas 70 hektare akan dibangun Villa Werdha, lahan pertanian, peternakan dan lainnya. "Supaya dia produktif sehingga ada lahan pertanian di sana sehingga dia bisa produktif untuk menggarap lahan di situ. Kalau di Salemba tidak produktif dan seperti ini tidak baik," jelas Djarot.
"Sekaligus juga kita membangun Villa Werda kan di sana lahan gede banget, 100 hektare. Kami sampaikan bahwa lahan ini kalau tidak dimanfaatkan segera akan susut, berkurang," lanjutnya.
Lapas Ciangir ini diprioritaskan untuk warga binaan dari Lapas Salemba. Dari kapasitas 2.000 orang, kini lapas Salemba berisi 5.000 orang. Sedangkan Lapas Cipinang telah menampung 9.000 orang dari kapasitas 3.000 orang.
Saat ini pemerintah akan berfokus di Lapas Salemba. Pembangunan lapas, ditambahkan Djarot, akan dilakukan mulai tahun ini. "Segera tahun ini akan kami lakukan," kata Djarot. (nth/aan)