Tak Islami, Despacito Dilarang di TV-Radio Pemerintah Malaysia

Tak Islami, Despacito Dilarang di TV-Radio Pemerintah Malaysia

BBC Magazine - detikNews
Jumat, 21 Jul 2017 09:51 WIB
Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia melarang stasiun milik pemerintah menyiarkan lagu yang saat ini sedang populer, Despacito, setelah adanya laporan bahwa liriknya 'bernafsu'.

Menteri Komunikasi Malaysia, Salleh Said Keruak, mengatakan lagu berbahasa Spanyol itu -yang menampilkan penyanyi Kanada Justin Bieber dalam versi remix- dinilai 'tidak Islami'

Malaysia memiliki undang-undang sensor yang ketat dan sudah beberapa kali melarang materi-materi yang sensitif.

Despacito -karya pemusik asal Puerto Rico, Luis Fonsi- merupakan lagu yang paling banyak diputar melalui internet, dengan 4,6 miliar kali didengar di seluruh dunia dalam waktu enam bulan.

"Despacito tidak akan diudarakan oleh stasiun penyiaran milik pemerintah karena kami menerima keluhan dari masyarakat umum," kata Salleh Said Keruak kepada kantor berita AFP.

"Liriknya tidak pantas untuk didengar."

Dia menambahkan stasiun penyiaran swasta didorong untuk 'menerapkan sensor sendiri'.

Penyanyi Despacito Luis Fonsi Fonsi dan Daddy Yankee membawakan lagu itu dalam acara Billboard Latin Music Awards April lalu. (Getty Images)

Partai oposisi yang beraliran Islami, Partai Amanah Negara, sebelumnya mendesak pemerintah melarang lagu tersebut karena 'isinya yang seksi'.

Ketua departemen perempuan partai, Atriza Umar, menggambarkannya sebagai 'porno' dan tidak sesuai dengan anak-anak serta memperingatkan bahwa isinya bisa merusak masyarakat.

Lagu yang dibawakan oleh penyanyi rapper Puerto Rico, Daddy Yankee ini amat populer di media sosial dan langsung terkenal setelah dirilis bulan Januari. Lantas bulan April, muncul pula versi barunya dengan menampilkan Justin Bieber.

Terjemahan judul lagu dalam Bahasa Spanyol itu adalah 'perlahan-lahan' yang disebut merujuk pada cara rayuan Fonsi, sang penggubahnya.

Ketika awal pekan ini, Despacito, dinyatakan sebagai musik yang paling banyak dimainkan di internet, Fonsi menanggapi, "Saya hanya ingin membuat orang berdansa... dan untuk sebuah lagu yang bisa menyatukan orang dan budaya bersama, saya merasa bangga." (ita/ita)




Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads