"Kami pada hari ini, kami telah melihat sebuah fakta politis bahwa PAN tidak sejalan dengan koalisi. Karena itulah kami meminta agar ada sikap yang tegas terhadap sikap PAN," ujar anggota F-NasDem Teuku Taufiqulhadi di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (21/7/2017).
Sikap PAN yang terus-menerus memperlihatkan pertentangan dengan pemerintah, disebut Taufiqulhadi, membahayakan. Jika PAN tetap 'dipelihara' dalam koalisi, ini akan menimbulkan ketidakharmonisan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
NasDem meminta PAN keluar dari koalisi sesegera mungkin. Presiden Joko Widodo pun, disebutnya, mesti mengeluarkan menteri PAN dari jajaran kabinet kerja. PAN punya satu kursi menteri di kabinet kerja Jokowi, yakni MenPAN RB Asman Abnur.
"Menurut saya, tidak perlu di dalam koalisi tersebut. Dengan demikian, tidak ada lagi dalam kabinet. Lebih baik mundur dari koalisi dan dari kabinet," tegas Taufiqulhadi.
Enam fraksi pendukung pemerintah dalam rapat paripurna RUU Pemilu memilih paket A, yakni salah satu isi pasalnya soal ambang batas pengajuan capres sebesar 20-25 persen. Koalisi pemerintah meminta voting dilakukan segera, namun PAN memilih walk out.
PAN pun saat itu belum menyampaikan sikap soal paket yang dipilih. Mereka masih ingin musyawarah soal isu presidential threshold. (gbr/imk)