PBB menyatakan, para korban dalam serangan udara yang terjadi di desa al-Atera, provinsi Taiz pada Selasa (18/7) waktu setempat itu adalah warga yang mengungsi.
Pemerintah Yaman seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (19/7/2017) mengkonfirmasi bahwa sekitar 20 orang tewas, termasuk wanita dan anak-anak. Tidak disebutkan lebih detail mengenai serangan udara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Shabia Mantoo, juru bicara Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Yaman mengatakan, sebagian besar korban tewas diyakini berasal dari keluarga yang sama.
Selama beberapa bulan terakhir, pasukan pemerintah Yaman yang didukung oleh koalisi Saudi tengah berjuang untuk merebut kembali sebuah pangkalan militer besar dari kelompok pemberontak Houthi. Koalisi internasional yang dipimpin Saudi dibentuk pada tahun 2015 lalu untuk memerangi kelompok Houthi setelah mereka menguasai ibu kota Sanaa.
Serangan udara yang terjadi pada Selasa (18/7) tersebut merupakan yang terbaru dari rentetan serangan udara koalisi Saudi yang telah menghantam sekolah-sekolah, rumah sakit, pasar dan rumah-rumah di wilayah Yaman. Konflik berkepanjangan yang melanda Yaman tersebut, sejauh ini telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang. (ita/ita)