"Ini yang genting, DPR ini harus ada posisi yang jelas. Menurut saya, ini segera fraksi-fraksi harus berkumpul, pimpinan DPR berkumpul untuk memutuskan hal ini," kata Tifatul di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (19/7/2017).
Menurut Tifatul, status Novanto sebagai tersangka sudah seharusnya disikapi. Alasan bahwa pimpinan DPR bekerja secara kolektif kolegial sehingga tak mengganggu ritme DPR disebutnya kurang tepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tifatul menganggap Novanto mencoreng citra DPR. Ketua DPR merupakan simbol wakil rakyat sehingga harus dipikirkan dampak penetapan tersangka ini di mata masyarakat.
"Dengan ditetapkannya Pak Setnov ini kan mencoreng nama DPR juga dalam tanda kutip. Jadi pandangan negatif juga, menurut saya, juga harus diklarifikasi dan juga kepemimpinan DPR jangan sampai di mata masyarakat kan," ucapnya.
Meski demikian, Tifatul enggan berbicara tentang apakah Novanto harus segera diganti sebagai Ketua DPR setelah ditetapkan sebagai tersangka. Dia menyerahkannya kepada mekanisme yang berlaku di DPR.
"Itu ada mekanismenya ya. Tapi menurut saya, definitif ketua supaya tidak menjadi pertanyaan di masyarakat dan di publik. Menurut saya, perlu diputuskan sebagaimana mekanismenya. Kalau orang tersangka ini diganti apa tidak," kata Tifatul. (gbr/imk)