"Memang ada satu yang menjadi catatan penting dari penjelasan statement orang tua Farhan, bahwa dia itu bukan ABK (anak berkebutuhan khusus) tapi memang dari pihak keluarga belum pernah melakukan pemeriksaan khusus, ini baru statement orang tua Farhan," kata Irwan saat dihubungi detikcom, Senin (17/7/2017).
Diakui Irwan, Farhan memang tampak pendiam dibanding mahasiswa lain di fakultasnya. Terlepas dari hal itu, kejadian video pem-bullyan yang viral itu tetap menjadi perhatian khusus pihak kampus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya pihak kampus belum memutuskan sanksi apa yang akan dijatuhkan kepada oknum mahasiswa yang menjadi pelaku bully.
"Sampai malam ini kita masih belum bisa memutuskan. Nanti tim investigasi akan selesai mengumpulkan fakta dan data sehingga kami rektorat akan merapatkan dan memutuskan sanksi apa yang akan diberikan," tambah Irwan.
Diberitakan sebelumnya Irwan memaklumi sikap pelaku datang ke rumah korban untuk meminta maaf. Namun ada tata tertib di Universitas Gunadarma yang harus dijalankan untuk menindak pelaku bully.
"Dipersilakan saja (kalau meminta maaf ke rumah korban), tapi di sini ada tata tertib kehidupan kampus yang harus dipatuhi oleh seluruh mahasiswa. Oleh karena itu kita akan ambil langkah berikutnya untuk memutuskan (pelaku)," katanya. (adf/rna)