Dikutip dari Reuters, Senin (17/7/2017), referendum digelar mulai Minggu, 16 Juli 2017, pagi waktu setempat. 'Referendum' itu juga menanyai para pemilih apakah mereka ingin Pemilu dipercepat.
Namun polling ini agaknya tak akan berpengaruh terhadap pemerintahan Venezuela dalam jangka pendek. Polling ini pun belum menjadi solusi pasti dari kebuntuan politik di Venezuela.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Meski) hujan, badai atau petir, polling Minggu akan jalan terus!" kata pemimpin oposisi Henrique Capriles sebelumnya.
![]() |
Ada 3 pertanyaan yang diajukan kepada para pemilih tersebut. Mereka ditanyai apakah menolak majelis konstitusi, apakah mereka menginginkan pasukan bersenjata untuk mempertahankan konstitusi yang ada, dan apakah mereka ingin Pemilu sebelum masa jabatan Maduro berakhir di tahun 2018.
Kelompok oposisi ini berharap ada jutaan orang yang ikut dalam pemungutan suara. Meski demikian, pegawai instansi pemerintahan tak bisa berpartisipasi atau mereka harus mencari cara agar tidak ketahuan. (bag/bag)