"Nanti akan dilakukan upaya-upaya, tim Labfor kita membuka GPS maupun data komunikasi mereka. Nanti dari situ mereka tidak bisa bohong," ujar Kapolda Kepulauan Riau Irjen Sam Budigusdian di dermaga Bea Cikai Tipe B Batam, Sagulung, Tanjung Uncang, Batam, Minggu (16/7/2017).
Berdasarkan keterangan dari lima orang yang terdiri dari nakhoda dan empat Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Wanderlust, kapal tersebut berangkat dari Taiwan melalui utara Aceh lalu ke selatan hingga akhirnya mencapai tujuan di Pantai Anyer, Serang, Banten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Akan tetapi, tim tidak menelan mentah-mentah keterangan yang disampaikan para awak kapal tersebut. Tim gabungan dari Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta serta Polda Kepri saat ini masih menginterogasi kelimanya.
"Jadi sementara mereka pengajuannya mengambil barang di atas Aceh, kapal dari Taiwan--karena informasi ini juga berasa dari semacam FBI-nya Taiwan--yang telah bekerja sama dengan tim Polri," sambungnya.
Tertangkapnya kapal berbendera Sieraleone tersebut, selain berdasarkan keterangan para tersangka yang ditangkap di Anyer, juga atas adanya informasi dari Kepolisian Taiwan. Jaringan tersebut sudah diintai sejak Februari 2017 lalu.
"Jadi ini kerja sama, pengintaian ini sudah dilakukan sejak Februari oleh tim Polri leading sector-nya Polda Metro Jaya dan kita ini cukup apresiasi," tandasnya. (mei/bag)