"Kenalnya itu dari aplikasi WeChat. Mereka menggunakan fitur 'Shake', ketemulah sama Mala ini," ujar AKBP Bambang S Yudhantara, yang ikut dalam penyergapan, kepada detikcom, Sabtu (15/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tersangka Ling Ming Hui, yang ditembak mati, itulah yang berkenalan dengan Mala di WeChat," kata Bambang, yang menjabat Kasubdit III Ditresnarkoba Polda Metro Jaya.
Kepada Mala, Hui meminta bantuannya mencarikan mobil rental. Hui mengaku sebagai pengusaha yang akan berbisnis ikan saat berkenalan dengan Mala.
"Nah, sama Mala ini disambutlah. Kebetulan Mala ini kan pernah bekerja sebagai TKW di Taiwan selama dua tahun, jadi dia bisa berbahasa Taiwan," tuturnya.
Bambang memastikan, dari hasil pemeriksaan, Mala tidak terlibat dalam jaringan tersebut. Mala hanya dimanfaatkan sebagai fasilitator untuk mencarikan tempat menginap dan kendaraan bagi para tersangka selama mereka berada di Anyer, Serang, Banten.
Seperti diketahui, tim gabungan dari Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok, yang dipimpin Kombes Nico Afinta dan Kombes Herry Heryawan, menangkap 4 WN Taiwan yang menyelundupkan 1 ton sabu melalui dermaga bekas Hotel Mandalika, Pantai Anyer, Serang, Banten. Salah satu tersangka ditembak mati karena melawan polisi dengan mencoba menabrakkan mobilnya kepada anggota. (mei/tor)