Ungkap Sabu 1 Ton, Polisi Tidur di Rumput hingga Tak Berlebaran

Ungkap Sabu 1 Ton, Polisi Tidur di Rumput hingga Tak Berlebaran

Mei Amelia R - detikNews
Jumat, 14 Jul 2017 17:55 WIB
Pengungkapan sabu 1 ton di Serang (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta - Penyelundupan 1 ton sabu di Pantai Anyer yang diungkap tim gabungan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok merupakan rekor pengungkapan terbesar. Namun, di balik suksesnya operasi tersebut terdapat cerita humanis dari tim yang terlibat di dalamnya.

"Anggota tim sudah mengendap di sana selama 1,5 bulan. Kita tunggui mereka selama itu di Pantai Anyer, Serang, Banten," ujar Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta kepada wartawan di ruangannya Gedung Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (14/7/2017).

Tim dipimpin Nico dan Kapolresta Depok Kombes Herry Heryawan beranggotakan 30 orang. Di antara anggota itu ada tiga perwira yakni AKBP Bambang Yudhantara, AKP Malvino Edward Yusticia, AKP Rosana Albertina Labobar dan sejumlah anggota bintara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidur Beralas Rumput

Selama 1,5 bulan itu, tim melakukan pengintaian terhadap aktivitas jaringan tersebut. Tim tidak bisa jauh-jauh meninggalkan lokasi karena takut target lolos.

"Kita kan harus di situ terus, nggak boleh ditinggal dan nggak boleh lengah. Jadi satu setengah bulan itu ya anggota stay terus di sana," terang Kapolresta Depok Kombes Herry Heryawan.


Ungkap Sabu 1 Ton Polisi Tidur di Rumput hingga Tak BerlebaranSalah satu anggota tim yang tidur pulas beralas tanah (Foto: Dok. Istimewa)

Karena tidak ingin target lepas, anggota sampai-sampai harus tidur beralaskan tanah dan rumput. Sebagian rela tidur di alam terbuka untuk mengawasi pergerakan target dengan menggunakan teropong night vision.

"Kita base camp ada, jaraknya sekitar 1,5 Km dari lokasi. Tapi base camp kan hanya untuk rapat saja, jadi ya tidur di mana saja, rumput pun jadi, hehehe. Tapi yang tidur gantian, nggak semua. Kalau semuanya tidur, nanti malah buruannya lepas dong," ujar Herry.

Makan di Mobil

Selama penyelidikan, perut anggota tentu harus diisi agar tidak jatuh sakit. Karena target tetap harus dijaga, anggota juga tidak bisa pergi jauh-jauh untuk mencari makanan.

"Kita makan ya di mobil saja, kan ada tuh tukang bakso, mie ayam, yang suka lewat-lewat, ya gitu-gitu aja makannya. Yang penting kenyang," ucap AKP Malvino.

"Tapi kalau bosan makanannya itu-itu saja, kadang kita pesan pakai ojek juga," imbuh Malvino.


Tak Berlebaran

Pengintaian jaringan narkoba ini memakan waktu selama 1,5 bulan. Tim yang terlibat mau tak mau harus melewatkan Lebaran bersama keluarga.

"Karena harus dijaga terus, ya kita mau tidak mau lebaran di lokasi. Ya mau bagaimana lagi, namanya juga tugas," kata ABKP Bambang.

Ungkap Sabu 1 Ton Polisi Tidur di Rumput hingga Tak BerlebaranPenyidik menikmati makanan yang dikirim dari keluarga (Foto: Dok. Istimewa)


Meski jarak Anyer-Jakarta tidak terlalu jauh, anggota tim tidak bisa pulang ke rumah. Sebagai pengobat rindu, anggota tim hanya memakan ketupat dan lontong sayur Lebaran yang dikirim keluarga.

"Ada yang kirim ketupat sama lontong sayur lebaran, ya itu pun sudah bahagia sekali," ucap Bambang.

Dalam penyergapan ini, tim berhasil menggagalkan 1 ton sabu yang rencananya akan diedarkan ke Jakarta. Empat WN Taiwan yakni Ling Ming Hui (ditembak mati), Chen Wei Cyuan, Liao Guan Yu dan Hsu Yung Li berhasil ditangkap.

(mei/ams)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads