Negara ini 'terkurung' oleh daratan negara lain dalam perbatasannya yakni Kazakhstan di utara, Tajikistan di sebelah tenggara, Kirgistan di timur laut; Afghanistan di selatan dan Turkmenistan di barat daya.
![]() |
Sebagai negara tertua di kawasan Asia Tengah, Uzbekistan kaya akan budaya dan sejarah. Pada masa keemasan, Uzbekistan merupakan salah satu rute terpenting yang dilewati jalur sutera. Banyak pedagang Arab dan Persia yang akan menuju Cina melewati wilayah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di kota tersebut wisatawan bisa menikmati gedung dengan arsitektur kuno yang terdiri dari masjid hingga museum. Seperti di Bukhara. Kota bersejarah ini berusia 2.000 tahun dan kota penting di jalur sutera.Bukhara juga merupakan tempat kelahiran perawi hadits terkenal Imam Bukhari.
Di sini juga banyak bangunan bersejarah seperti Masjid Magoki Attori hingga Makam Chasma Ayub. Terdapat pula kompleks madrasah yang dipercaya sebagai yang tertua di dunia.
Tak cuma menawarkan keindahan arsitektur, pesona alam Uzbekistan juga dapat dinikmati. Terdapat pegunungan hingga padang pasir yang juga menawarkan pemandangan kehidupan penduduk. Misalnya saja di lereng gunung Tian Shan. Di sini berbagai kegiatan gunung dapat dicoba seperti hiking, trekking hingga berkuda.
![]() |
Mayoritas penduduk Uzbekistan beragama Islam dan terdiri dari sejumlah etnis seperti Uzbek, Rusia, Tatar dan beberapa etnis lainnya. Keberagaman etnis itulah yang membuat paras dari penduduknya, khususnya wanita, memiliki kecantikan yang khas.
Pesona yang dimiliki oleh Uzbekistan juga pernah memikat Presiden pertama Indonesia, Sukarno dalam kunjungan ke Uni Soviet pada 1956. Sukarno sempat mampir ke Uzbekistan. Hal yang membuat Sukarno amat terkesan yakni keramahan warga Uzbekistan, sampai-sampai Sukarno jatuh hati.
![]() |
Ia mengungkapkannya melalui surat kenang-kenangan yang ditulis saat melanjutkan perjalanan ke Samarkand.
"Hari ini saya meninggalkan Tasjkent. Tapi hati saya akan selalu teringat kepada saudara-saudara dan kebaikan budi saudara-saudara. Selamat tinggal, selamat bekerja. Hiduplah persahabatan kita. Jauh di mata dekat di hati," tulis Sukarno. (nkn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini