Surabaya Jadi Etalase Kolaborasi Budaya Berbagai Negara

Surabaya Jadi Etalase Kolaborasi Budaya Berbagai Negara

Advertorial - detikNews
Sabtu, 15 Jul 2017 00:00 WIB
Surabaya -

Surabaya akan menjadi tempat bertemunya hasil karya seni dan budaya negara-negara di dunia. Ribuan delegasi dari berbagai negara dan daerah di Indonesia akan menampilkan tarian dan kesenian budaya di ajang Surabaya Cross Culture.

Ajang yang menjadi agenda tahunan ini telah memasuki penyelenggaraan yang ke-13 kali. Ajang itu siap digelar pada Juli 2017 ini.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Widodo Suryantoro menyampaikan, agenda Surabaya Cross Culture International tahun ini bertema Folk Art Festival. Nantinya acara ini akan dibagi menjadi dua sesi.

Sesi pertama pada 9 Juli 2017 dimeriahkan dengan Festival Tari Remo dan Yosakoi di halaman Taman Surya. Lalu sesi kedua akan digelar pada 16-20 Juli 2017.

"Total pesertanya sebanyak 1.260. Bahkan masih mungkin bertambah," ujar Widodo dalam keterangan tertulis, Rabu (12/7/017).

Seluruh peserta lintas budaya diminta untuk memperkenalkan sekaligus mempromosikan budaya mereka sebelum ditampilkan pada Minggu (16/7/2017).

"Mereka berjalan sepanjang 4,8 km dengan rute start dari Taman Bungkul dan finis di Monumen Bambu Runcing," sambung Widodo.

Delegasi mancanegara yang tampil di Surabaya Cross Culture International berasal dari China, Rusia, Slovakia, Kanada, Polandia, Thailand, dan Lithuania. Ada juga yang berasal dari Jepang, khusus untuk tari Yosakoi.

Sementara dari dalam negeri, antara lain dari Surabaya, Yogyakarta, Bali, dan Aceh. Festival CCI bakal digelar di beberapa lokasi yang menjadi simbol kesenian Kota Surabaya.

Lokasi itu antara lain di Gedung Balai Pemuda, eks Gedung Siola, serta Balai Budaya Surabaya. Selain itu, digelar di Taman Bungkul, G-Walk Citraraya Surabaya, Ciputra World, dan Royal Plaza.

Surabaya Cross Culture International juga dimeriahkan dengan penampilan musik, serta workshop seni dengan narasumber pelaku-pelaku seni dari luar Surabaya. Workshop seni ini akan menjadi ajang transfer ilmu bagi para pelaku seni dan para peserta workshop .

Agenda CCI juga menjadi barometer bahwa Surabaya merupakan etalase untuk kolaborasi budaya. Tidak hanya budaya kota-kota di Indonesia, tetapi juga budaya dari negara-negara Eropa dan Asia.

Uniknya, peserta yang tampil di CCI merupakan orang asli dari negaranya, bukan orang Indonesia yang menampilkan tari-tarian dari negara luar.

"Surabaya selama ini telah menjadi etalase budaya dari berbagai negara. Warga Surabaya bisa tahu bermacam-macam tarian dari berbagai negara. Begitu pula delegasi negara asing, bisa mengetahui tarian Surabaya yakni Tari Remo," tutup Widodo.

(adv/adv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.