Ama Rihi mengaku bangga kuda Blesnya ditunggangi Jokowi pada saat mengikuti Parade 1.001 Kuda di Sumba Barat Daya, Rabu (12/7) kemarin. Kuda hitam miliknya itu diberikan kepada Jokowi secara cuma-cuma dan merupakan suatu penghargaan dari masyarakat Sumba Barat Daya akan kehadiran Presiden ke Pulau Sumba untuk pertama kalinya.
"Ini kuda kedua saya yang ditunggangi orang besar di negara ini. Saya bangga kuda saya ditunggangi dan sebagai kado untuk Jokowi. Dahulu kudanya pernah ditunggangi Prabowo saat berkunjung ke Sumba," ujar Ama Rihi kepada detikcom, Kamis (13/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo yang dia maksud adalah Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang dikenal sebagai pencinta kuda. Jokowi sendiri pernah diajak berkuda oleh Prabowo.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Widodo menjadi tamu kehormatan di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Jokowi mendapat hadiah berupa kuda dan parang sebagai lambang ksatria.
Hadiah kehormatan itu diberikan secara langsung oleh Bupati Sumba Barat Daya Markus D Tallo. Kuda dan parang merupakan lambang dukungan masyarakat Sumba kepada Jokowi untuk memimpin Indonesia.
![]() |
"Kami memberikan hadiah kuda dan parang kepada Presiden sebagai lambang ksatria dan kami juga meminta Presiden RI menjadi Rato (sesepuh Sumba)," ujar Markus di lapangan Galu Tama Sumba Barat Daya, Rabu (12/7) kemarin.
Markus menjelaskan hadiah kuda yang diberikan kepada Jokowi merupakan lambang ksatria bagi pria Sumba. Sementara parang adalah tanda kemenangan dalam perang bagi pria Sumba.
"Dengan lambang ksatria dari kuda dan parang, Presiden tetap semangat dalam memimpin bangsa Indonesia dan terus bekerja dan memperhatikan masyarakat yang membutuhkan perubahan," katanya.
![]() |
Jokowi menyambut dengan baik pemberian hadiah tersebut. Ia langsung menunggangi kuda yang dihadiahkan kepadanya. Di Sumba, Jokowi kepincut dengan kuda Sandalwood dan kain tenun ikat asal Sumba yang popularitasnya telah mendunia.
Melihat banyaknya potensi yang dimiliki di Sumba, Jokowi meminta Pemprov NTT dan pemerintah daerah menjaga kebudayaan dan kearifan lokal. Hal itu agar Sumba menjadi daya tarik wisatawan mancanegara dan domestik.
"Saya minta keberagaman kebudayaan ini dijaga sebaik mungkin karena semua kekayaan ini adalah karunia yang diberikan Tuhan kepada masyarakat Sumba, sehingga festival tenun ikat dan parade kuda Sandalwood ini tetap dijaga dan dilestarikan karena hal ini menjadi satu keunikan tersendiri bagi Pulau Sumba," kata Jokowi saat membuka Festival Tenun Ikat dan Parade Sandalwood. (elz/elz)