"Klien saya (Irina) adalah seorang muslimah dan membantah keras dia tidak pernah melakukan bisnis prostitusi," ujar Ikhwan saat dihubungi detikcom, Kamis (13/7/2017).
Ikhwan mengatakan pasca kejadian pembacokan terhadap Hermansyah, banyak isu yang dialamatkan pada sosok Irina. Akibatnya, Irina merasa tertekan dan depresi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, lanjut Ikhwan, hal yang seharusnya mendapat perhatian yakni kasus pembacokan terhadap Hermansyah. Bukan pribadi Irina.
"Beliau (Irina) tertekan dan depresi. Hari ini diundang untuk bersama-sama konferensi pers dengan Kapolda Metro Jaya, tapi nggak bisa memenuhi karena beliau membaca artikel yang memfitnah beliau sebagai mantan PSK," terang Ikhwan.
Kasus pembacokan terhadap Hermansyah terjadi pada Minggu (9/7) sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu, Hermansyah bersama Irina menaiki mobil Toyota Avanza warna putih.
Baca Juga: Ini Pengakuan 2 Tersangka Pembacokan Ahli IT Hermansyah
Mobil Hermansyah melintas di Tol Semanggi mengarah ke timur, berada di belakang bus. Di saat bersamaan, mobil Honda City yang dikemudikan tersangka Edwin menyalip ke kiri dan menyerempet mobil korban.
Polisi telah menangkap dua tersangka yakni Laurens Paliyama (31) dan Edwin Hitipeuw (37) pada Rabu (12/7) dini hari di Sawangan, Depok. Laurens adalah pelaku yang melakukan pembacokan, sementara Edwin adalah orang yang semula cekcok dan senggolan dengan mobil korban. (nkn/tor)