Sejarawan dari Yayasan Nabil, Didi Kwartanada, menyandingkan sosok Tsamara Amany Alatas dengan AR Baswedan karena sama-sama berpikiran terbuka dan bersikap pluralis. Tapi Tsamara, yang juga salah satu ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia, sepertinya tak terlalu mengenal Baswedan. Ia justru menyebut Bung Karno sebagai idolanya.
Keberanian, kelantangan, kemampuan beretorika, dan kemampuannya menulis menjadi salah satu pemikatnya. "Bung Karno kalau menulis sangat argumentatif, ini menginspirasi (aku)," kata perempuan yang biasa disapa Sammy itu kepada detikcom, Rabu (12/7/2017).
Saat haul Bung Karno, 6 Juni lalu, misalnya, Tsamara menulis status sebagai berikut, "Api nasionalisme membakar dalam darahnya. Siapa berani menginjak harga diri bangsanya, pasti terkena semprotan amarahnya. Tapi toh ia tak tega membunuh seekor lalat. Ah Bung, dirimu memang pemarah sekaligus penyayang."
Baca Juga: Murid Bung Karno, Penyokong Tan Malaka
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bu Inggit luar biasa sekali. Beliau perempuan tangguh, judul buku Pak Ramadhan itu pas banget menggambarkan pengabdian Bu Inggit," ujar Tsamara. (jat/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini