"Kami menyampaikan salam dari kiai seluruh Indonesia yang menolak sekolah 5 hari. Karena itu akan menggusur madrasah-madrasah," kata Said Aqil di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/7/2017).
Said Aqil mengatakan ada sekitar 76 ribu madrasah di seluruh Indonesia yang merupakan milik NU yang menolak kebijakan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dengan alasan pembentukan karakter dalam kebijakan 8 jam sehari selama Senin hingga Jumat tersebut, Said mengatakan apa yang sudah berjalan dinilai sudah baik.
"Kalau pertimbangan agar anak ada pembentukan karakter, ya sekarang juga sudah berjalan, dibentuk oleh madrasah-madrasah itu, pesantren-pesantren itu. Aman saja. Justru kita khawatirkan jadi radikal kalau tanpa madrasah," katanya.
Lalu, apa respons Presiden Jokowi?
"Ya, memahami betul karena, bayangkan, ulama-ulama akan tersinggung dan marahlah kalau full day school dipaksakan," jawabnya.
Said Aqil juga yakin, perpres yang sedang digodok pemerintah saat ini nantinya akan membatalkan kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy tersebut.
"Saya kira perpres yang akan membatalkan. Atau kembali seperti sekarang, opsional. Silakan saja 5 hari. Tapi nggak usah diformalkan ada peraturan. Sekarang saja sudah ada 5 hari," katanya. (jor/dhn)