Kepolisian menduga, penembakan brutal tersebut dipicu oleh konflik pribadi. Disebutkan kepolisian, sekelompok pria bersenjata yang terdiri dari enam atau tujuh orang, menyerbu sebuah rumah di Krabi pada Senin (10/7) sekitar pukul 16.00 waktu setempat. Mereka kemudian menyandera 10 orang di rumah itu dan menunggu pemilik rumah tersebut datang.
"Sekitar pukul 20.00 si pemilik tiba, mereka semua (para korban) diborgol dan ditutup matanya hingga tengah malam ketika para pria bersenjata itu melepaskan tembakan," ujar Chaiwut Buathong, kepala distrik Ao Luek seperti dikutip kantor berita AFP, Selasa (11/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga orang lainnya terluka dalam insiden itu dan dilarikan ke rumah sakit. Salah satu di antaranya saat ini dalam kondisi kritis.
Belum diketahui pasti motif pembunuhan ini. "Ini masih dalam penyelidikan namun sementara polisi menduga ini konflik pribadi," tutur Mayor Jenderal Worawit Panprung dari kepolisian provinsi Krabi.
Tidak disebutkan identitas para korban. Foto-foto yang diambil para pekerja medis menunjukkan dua jasad terbaring di sebuah ranjang anak-anak yang dipenuhi darah, dengan sebuah boneka teddy bear tergeletak di salah satu sisi ranjang.
Kepolisian saat ini masih memburu para pelaku penembakan brutal tersebut.
Provinsi Krabi merupakan salah satu destinasi wisata populer yang dikenal akan pantai-pantainya, seperti Ao Nang dan Rai Ley.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini