Julianto menyebut nama perempuan berinisial A. Dia mengenal perempuan ini sejak tahun 2016 melalui media sosial.
"Lalu pada Mei 2017 tiba-tiba dia update status tentang permasalahannya, mulai soal dia janda, hartanya dibawa kabur suaminya. Ya, saya lewat chat messenger bilang sabar-sabar, jodoh pasti nggak akan ke mana," kata Julianto saat ditemui detikcom di rumahnya di Matraman, Jaktim, Jumat (7/7/2017) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian dia maksa saya, telepon-telepon dan SMS/WA, 'Kamu harus jadi sama saya.' Saya disuruh publish hubungan Relationship, terus harus pakai kata-kata sayang saat chat sama dia, iya saya turutin karena dipaksa sama dia. Karena dia ngancam akan bunuh diri dengan gunting atau loncat ke rel dan tabrakkan tubuh ke kereta, jadi saya turutin," ujar Julianto.
Karena ada ancaman dan pertengkaran, kata Julianto, A lantas memintanya mengirim foto KTP. Entah untuk apa maksudnya, namun Julianto pun menuruti permintaan si A.
"Setelah saya mengirimkan foto KTP, dia lalu mau datang ke rumah orang tua saya," kata Julianto.
Menurut Julianto, dirinya dan A baru sekali bertemu, yakni pada Senin, 3 Juli lalu. Belum diketahui pasti bagaimana ceritanya, A lantas 'meneror' Julianto dengan terus-terus mengontak via telepon. A juga mengontak teman-teman Julianto melalui media sosial untuk menanyakan keberadaan Julianto.
"Jadi, setelah Julianto kasih KTP, dia (A) bikin status kalau dia dibohongi dan dikhianati. Dia juga bilang di Facebook bahwa Julianto bawa kabur uang dan sudah hamilin dia," kata seorang teman yang berada di samping Julianto.
Julianto telah melaporkan perempuan ini ke Polsek Jatinegara. Dia berharap polisi bisa mengusut tuntas kasus ini. (fjp/jor)