Curhat Tahanan soal Pungli yang Picu Rusuh di LP Narkotika Palembang

Curhat Tahanan soal Pungli yang Picu Rusuh di LP Narkotika Palembang

Raja Adil Siregar - detikNews
Kamis, 06 Jul 2017 19:36 WIB
Foto: Raja Adil Siregar/detikcom
Banyuasin - Sempat ada kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas III Palembang. Polisi memastikan tidak ada tahanan yang kabur. Hal ini setelah dilakukan penjagaan ketat dan pendataan seluruh penghuni lapas.

"Kami hanya menuntut untuk diperhatikan dan menuntut keadilan saja, tidak ada niat kabur. Karena selama ini kami selalu dimintai uang oleh petugas yang bernama Sofuan setiap hari, bahkan ada yang mencapai Rp 1 juta untuk turun kamar," ujar seorang tahanan, Uncay, dengan nada kesal saat ditanya oleh petugas Kepolisian.

Baca Juga: LP Narkotika Palembang Rusuh Gara-gara Napi Marah Protes Pungli

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apabila permintaannya tidak dikabulkan, penghuni lapas tidak akan diperbolehkan keluar dari kamar (dikunci di kamar) oleh petugas tersebut. Hal inilah yang membuat mereka akhirnya naik pitam dan nekat merusak fasilitas, seperti taman, pot bunga, dan kaca bangunan kantor, di lapas tersebut.

"Setiap hari itu pasti ada. Kalau tidak kasih, kami dikunci di dalam kamar, tidak boleh keluar. Ada yang Rp 1 juta dan ada yang dimintain rokok oleh oknum ini," sambungnya.

Sementara itu, Kapolres Banyuasin AKBP Andri Sudarmadi mengatakan anggotanya tiba sekitar pukul 10.00 WIB atau satu jam setelah terjadinya kerusuhan yang menuntut keadilan atas terjadinya pungutan liar oleh oknum petugas lapas (sipir) itu. Setiba di lokasi, petugas kepolisian langsung mengamankan lokasi dan mencoba meredam kerusuhan.

Kapores Banyuasin AKBP Andri SudarmadiKapolres Banyuasin AKBP Andri Sudarmadi (Raja Adil Siregar/detikcom)

"Tadi pagi sekitar pukul 09.00WIB saya dapat kabar ada kerusuhan di lapas. Kita langsung terjunkan anggota yang dekat dengan Lokasi dan sekitar pukul 10.00 WIB anggota dari Polsek Talang Kelapa sudah tiba di lokasi untuk mengamankan dan meredam kerusuhan," terang Andri kepada detikcom.

Setiba di lokasi, Andri bersama Komandan Batalion Arhanudse Banyuasin serta Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Sumsel langsung melakukan negosiasi untuk meredam kerusuhan. Bersyukur, kerusuhan dapat langsung diredam dan tidak berujung pada tindakan anarkistis.

"Saat kerusuhan ini, mereka sudah mendekati pintu keluar. Beruntung, petugas cepat datang dan akhirnya saya bersama Komandan Arhanudse dan Kepala Divisi Kemenkum HAM melakukan negosiasi hingga tidak berujung bentrok dan kaburnya tahanan," tambahnya.

Andri memastikan suasana telah kondusif dan tidak ada tahanan yang kabur. Pihaknya akan mendalami penyebab kerusuhan yang dipicu oleh pungutan liar oknum keamanan dan melakukan penjagaan ketat untuk beberapa hari ke depan. (try/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads