Dengan perintah dan pengawasan langsung Kim Jong-Un, Korut meluncurkan rudal jenis baru dalam uji coba pada Selasa (4/7) waktu setempat. Uji coba pertama untuk rudal balistik jenis ICBM itu dilakukan dari pangkalan udara Panghyon dan diklaim sukses.
Seperti dilansir AFP, Kamis (6/7/2017), Pentagon atau Departemen Pertahanan AS pada awalnya menyebut rudal yang diluncurkan Korut sebagai rudal jarak menengah. Kemudian Pentagon mengupdate analisisnya dengan menyebut rudal Korut 'kemungkinan' memiliki jangkauan lebih dari 5.500 kilometer dan mampu menjangkau Alaska, bagian wilayah AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Mei lalu, militer AS meluncurkan rudal pencegat yang berbasis di darat dari Pangkalan Udara Vandenberg sebagai bagian dari latihan menangkal ancaman rudal ICBM Korut. Latihan itu untuk pertama kalinya digelar dengan sukses, setelah sebelumnya mengalami kegagalan.
"Kami memiliki keyakinan atas kemampuan kami untuk mempertahankan diri dari ancaman terbatas, ancaman baru yang muncul," ujar juru bicara Pentagon, Kapten Angkatan Laut, Jeff Davis, dalam pernyataannya.
Davis mengecam uji coba rudal terbaru Korut, yang disebutnya membahayakan jalur pelayaran, lalu lintas udara dan satelit di luar angkasa. Meskipun dia menambahkan bahwa tidak ada kerusakan yang dipicu oleh rudal Korut.
AS disebut memiliki kemampuan pertahanan rudal yang berlapis-lapis, dengan beberapa komponen dirancang untuk 'menjatuhkan' rudal dengan tipe berbeda-beda. "Kami memiliki keyakinan (pada kemampuan pertahanan rudal balistik kami), itulah mengapa kami mengembangkannya," ucap Davis.
"Kami telah mengupayakan sejak awal untuk mengembangkan kemampuan ini demi mengatasi ancaman itu," imbuh Davis, sembari menekankan bahwa Korut masih jauh dari pengembangan rudal ICBM yang mampu memuat nuklir.
Rudal balistik Korut yang diluncurkan Selasa (4/7) pagi diklaim mampu mengudara hingga ketinggian 2.802 kilometer dan meluncur sejauh 933 kilometer, selama 39 menit. Dalam analisisnya, co-Direktur Program Keamanan Global pada Union of Concerned Scientists, David Wright, menyebut rudal Korut bernama Hwasong-14 itu bisa mencapai jangkauan maksimum hingga 6.700 kilometer, jika diluncurkan dalam jalur peluncuran standar.
Pengamat menilai rudal Hwasong-14 itu mampu mencapai wilayah Alaska, AS. "Jangkauan itu tidak akan cukup untuk mencapai 48 negara bagian (AS) terbawah atau pulau terbesar Hawaii, tapi akan mampu menjangkau seluruh wilayah Alaska," terang Wright dalam pernyataannya.
(nvc/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini