Isi Black Box Heli Basarnas Jatuh akan Diketahui 14 Hari Lagi

Isi Black Box Heli Basarnas Jatuh akan Diketahui 14 Hari Lagi

Bisma Alief Laksana - detikNews
Rabu, 05 Jul 2017 13:15 WIB
Evakuasi serpihan helikopter Basarnas yang jatuh di Desa Canggal, Temanggung. (Pertiwi/detikcom)
Jakarta - Kotak hitam (black box) helikopter Basarnas yang jatuh di Temanggung sudah ditemukan pada Minggu (2/7/2017) lalu. Menurut Kepala Basarnas M Syaugi, butuh waktu 1-2 minggu untuk mendapatkan transkrip pembicaraan pilot di kokpit sebelum helikopter tersebut jatuh.

Menurut Syaugi, kotak hitam tersebut harus dikirim terlebih dulu ke pabrik helikopter di Prancis untuk mengetahui isi pembicaraan pilot. Namun, selama waktu tersebut, Syaugi mengatakan timnya akan tetap bekerja untuk mencari penyebab pasti jatuhnya helikopter itu.

"Black box sudah diambil dan dikirim ke pabriknya di Prancis. Karena black box berupa kode-kode dan hanya pabriknya yang bisa membuka black box. Tim juga masih bekerja di sana," ujar Syaugi di gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak Basarnas juga menjelaskan mereka sudah berkomunikasi dengan Panglima TNI untuk meminjam helikopter guna proses evakuasi bangkai helikopter Basarnas. Nantinya, helikopter TNI digunakan untuk membawa bangkai helikopter ke daerah yang lebih mudah dijangkau untuk selanjutnya dibawa ke Jakarta.

Sebelumnya, helikopter Basarnas mengalami kecelakaan di Gunung Butak, Temanggung, pada pukul 16.14 WIB, Minggu (2/7). Akibat kecelakaan tersebut, 8 orang, yang terdiri dari 4 kru dan 4 tim rescue Basarnas, meninggal dunia.

Mereka yang menjadi korban adalah (kru) Kapten Laut (P) Haryanto, Kapten Laut (P) Li Solihin, Serka Mpu Hari Marsono, dan Peltu LPU Budi Santoso.

Sedangkan tim Basarnas yang menjadi korban adalah Maulana Afandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti, dan Catur Bambang Sulistio. (bis/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads