Kecelakaan di Gunung Butak, Insiden Pertama Heli Dauphin

Grogoban - Komandan Wing Udara 1 Pusat Penerbangan TNI AL, Kolonel Laut M Tohir menyebut kasus kecelakaan helikopter jenis Dauphin milik Basarnas baru pertama kali terjadi.

Menurut Tohir, selama tiga tahun dioperasikan, helikopter Dauphin sudah banyak membantu berbagai kegiatan operasi. Helikopter jenis ini yang dioperasikan membantu evakuasi saat musibah kecelakaan Air Asia.



"Selama ini tidak pernah ada trouble pada helikopter jenis ini. Selama tiga tahun helikopter ini sudah digunakan dalam berbagai kegiatan operasi," ujar M Tohir, Senin (3/7/2017).

Tohir, pilot pertama yang mengawaki helikopter jenis Dauphin di Indonesia menyebut pengoperasian heli jenis ini memerlukan keterampilan khusus. Sebab sistem pengoperasiannya tidak lagi analog.

"Hanya pilot berketerampilan khusus yang bisa mengawaki helikopter jenis ini, termasuk Kapten Haryanto yang gugur saat menjadi pilot helikopter tersebut," ujarnya.

Helikopter Basarnas mengalami kecelakaan di Gunung Butak, Temanggung pada sekitar pukul 16.14 WIB, Minggu (2/7). Akibat kecelakaan tersebut, 8 orang yang terdiri dari 4 kru dan 4 tim rescue Basarnas meninggal dunia.

Mereka yang menjadi korban yakni (kru), Kapten Laut (P) Haryanto, Kapten Laut (P) Li Solihin, Serka Mpu Hari Marsono dan Peltu LPU Budi Santoso.

Sedangkan tim Basarnas yang menjadi korban yakni Maulana Afandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti dan Catur Bambang Sulistio.

(fdn/fdn)