Penusuk 2 Anggota Brimob Beli Sangkur di Bekasi

Penusuk 2 Anggota Brimob Beli Sangkur di Bekasi

Bartanius Dony - detikNews
Senin, 03 Jul 2017 10:05 WIB
Lokasi penusukan 2 anggota Brimob di Masjid Falatehan, Jaksel. (Noval Dhwinuari Antony/detikcom)
Jakarta - Mulyadi, pelaku penusukan dua anggota Brimob, membeli sangkur di Bekasi. Sangkur dibeli beberapa hari sebelum penusukan di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan, Jumat (30/6/2017) pekan lalu.

"Beberapa hari sebelum kejadian, kakaknya tahu dia membeli sangkur di Bekasi," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin, (3/7).

Namun, menurut Setyo, kakak Mulyadi tidak mengetahui tujuan adiknya membeli sangkur itu. Mulyadi sempat pamit pulang kampung kepada kakaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun ternyata, Mulyadi menusuk anggota Brimob di Masjid Falatehan, yang lokasinya dekat dengan Mabes Polri. Dua anggota Brimob yang menjadi korban adalah AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful B.

"Kakaknya tidak tahu (sangkur) akan digunakan untuk apa. Karena dia pamit akan pulang kampung, menemui temannya di Jakarta. Ternyata dia melakukan penikaman itu," jelas Setyo.

Hingga saat ini polisi belum menemukan adanya fakta Mulyadi bergabung dengan jaringan teroris tertentu. Mulyadi melakukan teror seorang diri.

Menurut Setyo, polisi memang menjadi target utama kelompok teroris. Sebab, ada doktrin yang menyebut polisi termasuk kafir harbi.

"Kegiatan mereka selalu dihambat oleh Polri. Maka mereka, dalam tanda petik, ingin balas dendam," katanya.

Sudah ada empat saksi yang diperiksa. Dari pemeriksaan saksi diketahui Mulyadi mendukung ISIS.

"Dia (Mulyadi) selalu mengatakan bahwa ISIS itu baik, khilafah itu baik. Dia terus menyampaikan itu," ujar Setyo. (brt/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads