Polisi sudah memeriksa 4 saksi kasus penusukan dua anggota Brimob di Masjid Falatehan, Jl Palatehan, Jakarta Selatan. Dari hasil pemeriksaan saksi, pelaku bernama Mulyadi diketahui mendukung jaringan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan empat saksi yang diperiksa polisi adalah teman SMA Mulyadi, rekan berdagang, kakak kandung, dan kakak ipar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Setyo, pemikiran Mulyadi sudah terkontaminasi dengan paham radikal. Pengaruh ini didapatkan Mulyadi dari media sosial.
"Kelihatannya dia sudah terkontaminasi pemikirannya dengan media sosial tentang konten radikal," ujarnya.
Hingga saat ini, polisi belum menemukan keterkaitan Mulyadi dengan jaringan teroris yang ada. Untuk sementara, polisi menyimpulkan Mulaydi sebagai pelaku penyerangan tunggal.
"Sementara masih lone-wolf, sementara tidak ada jaringannya. Sudah kita cek dari hubungan, baik fisik maupun komunikasi, belum ada ditemukan jaringannya," tutur Setyo.
Mulyadi ditembak mati polisi setelah menusuk dua anggota Brimob, yakni AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful B, di Masjid Falatehan pada Jumat (30/6) malam. Kedua anggota Brimob itu sedang menjalani perawatan di rumah sakit. (brt/fdn)