"Bersama kita menghadapi ancaman rezim yang brutal dan sembrono," kata Trump dalam jumpa pers dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.
"Era kesabaran strategis terhadap rezim Korea Utara telah gagal, dan selama bertahun-tahun itu telah gagal. Sejujurnya, kesabaran telah habis," lanjutnya.
- Mahasiswa AS yang dibebaskan Korut dalam kondisi koma, meninggal dunia
- Korut tuduh AS 'merampok' diplomatnya di bandara New York
- Presiden Trump ingin perketat sanksi ekonomi atas Korut
Trump mengatakan, Washington "kini bekerja sama dengan Korsel dan Jepang di bidang ekonomi, diplomasi, dan keamanan untuk melindungi sekutu-sekutu AS dari ancaman yang disebut sebagai Korea Utara".
Moon menambahkan bahwa sejatinya masih perlu untuk meneruskan dialog dengan pemimpin Korut. Namun, di sisi lain, menurutnya, Korsel akan melakukan reformasi pertahanan dan membangun kapasitas untuk bertahan secara mandiri.
Sebelum Trump dan Moon menggelar jumpa pers, AS mengumumkan penjatuhan beragam sanksi terhadap sebuah bank Cina yang dituduh mencuci uang Korut, perusahaan perkapalan Cina, dan dua warga Cina.
Seorang juru bicara Cina mendesak AS "berhenti melakukan tindakan salah" agar kerja sama antara dua negara tidak terdampak.
Selama enam bulan terakhir, Korut telah melakukan serangkaian uji coba rudal balistik, walau telah didera sanksi dari PBB. (bag/bag)