"Iya, nanti ini ekspektasi sampai seminggu ke depan nanti kita perpanjang lagi kalau masih ada. Tapi, kami bukan NOTAM saja, seperti tahun lalu kami menghubungi Polres, Polsek, kemudian Koramil untuk membantu yang di darat," ujar Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono saat dikonfirmasi detikcom, Senin (26/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AirNav menerbitkan NOTAM hingga seminggu ke depan dengan pertimbangan tradisi lepas balon di Jawa Tengah dapat berlangsung 7 hari. Namun, bisa saja AirNav memperpanjang memberlakukan NOTAM di langit Jateng. Wilayah yang saat ini terdeteksi terdapat balon udara di Wonosobo, Cilacap, Kebumen, dan Purworejo.
"Kalau orang Jawa kan bilang Lebaran kupat sampai minggu depan. Ya tanggal 2, tanggal 3 ya," jelas Wisnu.
Tak hanya untuk penerbangan domestik, AirNav Indonesia menerbitkan NOTAM untuk penerbangan internasional. Sebab, wilayah Jateng kerap dilewati penerbangan dari Australia atau China.
"Kalau kita tarik garis dari Australia yang ke arah China misalnya pasti lewat daerah itu. NOTAM nya untuk internasional, jadi domestik dan internasional," tutur Wisnu.
Seperti diketahui, di Jateng terdapat tradisi lepas balon yang diadakan untuk mengganti 'ritual' petasan setiap hari raya Idul Fitri. Balon tanpa awak tersebut memiliki bahan parasit dengan bahan bakar gas yang mampu mengangkat beban berlebih. Balon ini berbahaya karena dapat terbang tanpa bisa terkontrol sama sekali. (dkp/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini