Mereka lantas memberikan segumpal tanah kepada dokter yang juga jenderal bintang dua itu. "Supaya Bapak dalam jabatan yang baru selalu ingat akan Kota Jakarta," ujar salah seorang dari mereka seperti yang diberitakan harian Warta Bhakti pada 7 September 1964. Kenang-kenangan itu bukan tanah biasa. Tapi tanah dari proyek Ancol sebagai tempat wisata yang sedang dalam proses pengerjaan. Soemarno memang punya andil dalam memulai proyek taman rekreasi seluas 552 hektare itu.
Jauh sebelum pemerintah daerah Jakarta menggarap Ancol, menurut Direktur Rekreasi PT Pembangunan Jaya Ancol Teuku Sahir Syahali, pantai di Teluk Jakarta itu sudah dilirik Gubernur Jenderal Hindia Belanda Adriaan Valckenier pada awal abad ke-17 untuk dijadikan tujuan wisata. Namun akhirnya Ancol dilupakan karena wabah malaria melanda kawasan tersebut. "Inisiatif akhirnya datang dari Presiden Sukarno pada awal 1960-an," ujar Sahir kepada detikX, pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini