"Tadi tim sudah menjelaskan mengenai progres-progres terakhir, termasuk di antaranya ada 56 saksi yang sudah diperiksa," ucap Tito dalam konferensi pers di KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (19/6/2017).
Menurut Tito, saksi-saksi itu masih meragukan lantaran tidak melihat kejadian secara langsung. Namun Tito menyebut pula ada saksi yang penting, yaitu saksi yang melihat kejadian secara langsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tito mengatakan polisi mendapatkan deskripsi pelaku dari saksi tersebut. Keterangan saksi itu pun dianggap bernilai penting.
"Sehingga saksi ini melihat pelakunya, karakternya seperti apa, badannya, dan seterusnya. Ini penting," tutur Tito.
Novel mengalami teror setelah menunaikan salat subuh di dekat rumahnya di daerah Kelapa Gading, Jakarta Pusat, pada 11 April 2017. Penyerangan itu diduga berkaitan dengan pekerjaan Novel selaku penyidik di KPK.
Namun, hingga kini, polisi belum bisa mengungkap pelaku teror tersebut. Novel pun, dalam wawancara dengan media internasional, Time, menyebut ada keterlibatan seorang jenderal polisi dalam kasusnya tersebut. Tentu saja hal itu dipertanyakan oleh Polri. (dhn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini