"Kami senang mudik kali ini lebih awal karena ada cuti bersama yang cukup panjang sehingga kami harapkan tidak ada lagi kejadian seperti tahun lalu di Brexit. Karena lebih awal mudik, lebih baik," kata Djarot saat ditemui di TMII, Jakarta Timur, Sabtu (17/6/2017).
Penambahan libur cuti bersama Lebaran, menurut Djarot, berpengaruh terhadap perputaran uang di daerah. "Mungkin lebih dari Rp 5 triliun atau Rp 6 triliun uang yang ada di Jakarta sekarang balik lagi ke daerah. Ini adalah momentum untuk mendistribusikan pertumbuhan ekonomi dan mendistribusikan uang dari Jakarta sampai ke daerah," ujar Djarot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djarot sebelumnya melepas sejumlah tukang jamu untuk melaksanakan mudik bareng gratis. Djarot mengapresiasi program tersebut. Lewat mudik bareng gratis seperti itu, Djarot berharap ada pengurangan jumlah kendaraan pribadi di jalur mudik.
"Dengan cara seperti ini, maka akan mengurangi kendaraan pribadi, baik motor maupun sepeda motor, dan bisa lebih dijamin keselamatannya. Itu yang paling penting," katanya.
Meskipun mengapresiasi, Djarot masih berharap tahun depan masyarakat yang mudik bareng gratis berkurang. Menurutnya, hal tersebut menandakan taraf ekonomi masyarakat di daerah semakin meningkat.
"Ekonomi di daerah sudah maju sehingga mereka tidak banyak datang ke Jakarta karena bisa bekerja di daerah masing-masing," katanya.
"Yang kedua, itu menandakan bahwa masyarakat semakin sejahtera. Karena dia akan mudik sendiri-sendiri dengan menggunakan transportasi umum yang lain. Mudah-mudahan pakai kereta atau pakai pesawat terbang. Itu menandakan bahwa kesejahteraan masyarakat akan meningkat. Ini yang saya apresiasi," tuturnya. (irm/aan)











































