"Ada beberapa faktor kelemahan yang dimiliki Ganjar dan secara umum kinerjanya di Jateng biasa aja atau bahkan kurang. Situasi seperti ini membuat masyarakat Jateng sebenarnya ingin ada gubernur baru," ujar Ferry dalam keterangannya, Jumat (16/6/2017).
Ferry menilai nasib Ganjar bisa seperti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang awalnya unggul di Pilgub DKI, tetapi akhirnya kalah. Partainya mengaku sudah memiliki strategi mengalahkan Ganjar dalam Pilgub Jateng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PDIP hingga saat ini memang belum memastikan akan kembali mengusung Ganjar dalam Pilgub Jateng 2018, meski mantan anggota Komisi II DPR itu berstatus incumbent. Bisa jadi, karena belum ada kepastian dari PDIP, muncul calon-calon lain.
Dari lingkup internal PDIP, muncul nama Bupati Kudus Musthofa Wardoyo. Ketua DPC PDIP Kudus itu disorongkan ke DPP PDIP oleh para pendukungnya di kota kretek tersebut.
Di luar PDIP, muncul dua nama mentereng, yaitu mantan Menteri ESDM Sudirman Said dan mantan Menteri Desa Marwan Jafar. Sudirman dilirik oleh Gerindra, sedangkan Marwan didorong PKB.
Meski demikian, berdasarkan survei terbaru, Ganjar masih dominan di Jawa Tengah. Ganjar memperoleh elektabilitas 51,6 persen di Pilgub Jateng berdasarkan survei yang dirilis lembaga survei Populi Center. Sedangkan pesaing lainnya hanya meraih suara di bawah 5 persen dan 30,5 persen responden tidak tahu atau tidak menjawab.
(Baca juga: Survei Populi: Ganjar Dominan di Pilgub Jateng, Yoyok Kuda Hitam)
Survei digelar pada 15-23 Mei 2017 di 35 kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Jumlah sampel sebanyak 800 responden dan dipilih secara acak (multistage random sampling). Margin of error dalam survei sebesar -/+ 3,39 persen dan dana survei dibiayai kas internal Yayasan Populi Indonesia. Populi merilis hasil survei pada Rabu (14/6).
Berikut ini elektabilitas 20 cagub Jateng berdasarkan survei Populi Center:
1. Ganjar Pranowo 51,6 persen
2. Yoyok Riyo Sudibyo 4,0 persen
3. Yusuf Khudori 2,9 persen
4. Enthus Susmono 2,6 persen
5. H Musthofa 1,5 persen
6. Rustriningsih 1,4 persen
7. Hendrar Prihadi 1,1 persen
8. Seno Samodro 0,8 persen
9. Sudirman Said 0,5 persen
10. Abdul Wachid 0,5 persen
11. Abdul Fikri Faqih 0,5 persen
12. Nusron Wahid 0,4 persen
13. Abdul Kharis Almasyhari 0,4 persen
14. Sri Sumarni 0,3 persen
15. Mirna Annisa 0,3 persen
16. Marwan Jafar 0,3 persen
17. Heru Sudjatmoko 0,3 persen
18. Sigit Widyonindito 0,1 persen
19. Kusdinar Untung Yuni Sukowati 0,1 persen
20. Kukrit Suryo Wicaksono 0,1 persen
Tidak tahu/tidak menjawab 30,5 persen (dkp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini