.webp)
"Jadi, ketika landing menuju Bandara Mulia, ada di ban dan kemudian di punggung pesawat, ada dua lubang," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal saat dihubungi, Jumat (16/6/2017).
Polisi mengatakan pesawat Susi Air itu mengangkut 7 orang. Dua di antaranya warga sipil dan 5 lainnya dari polisi yang mengawal pemungutan suara ulang (PSU) di Distrik Lumo, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Bagian ban pesawat Susi Air kempis saat mendarat di Bandara Mulia. (Dok. Istimewa) |
"Tujuh semua di pesawat, sama logistik. Jadi karena itu dari Puncak, nggak bisa dilalui darat, harus dilalui pesawat. Kemarin, hari Rabu, pengisian logistik, terus Kamis pemungutan suara, terus tadi pagi kembali," tutur Kamal.
Polisi mengatakan tidak terdengar suara tembakan saat peristiwa berlangsung. Kamal menduga pelaku menembak dengan senjata api laras panjang.
"Sejenis lubang kena laras panjang, sejenis tembakan AK," kata Kamal.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Susi Air ditembak pada Jumat (16/6) sekitar pukul 09.20 WIT saat terbang dari Distrik Lumo menuju Distrik Mulia. Tidak ada korban jiwa akibat insiden tersebut. Pihak maskapai Susi Air segera menerjunkan tim untuk mengecek pesawatnya yang ditembak.
"Besok (17/6) engineer kami akan ke Mulia untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujar Safety Manager Susi Air Christine melalui pesan singkat, Jumat (16/6). (dkp/imk)
