"Dokter sangat berkepentingan untuk memastikan bahwa tekanan mata pada Novel normal. Karena ada fluktuasi tekanan mata dan itu sangat berpengaruh pada proses pengobatan yang sampai hari ini sudah berjalan sekitar 64 hari," ujar Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan di kantornya, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (15/6/2017).
Menurut Febri, polisi sudah pernah bertemu dengan Novel di Singapura. Namun waktunya terbatas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Febri menyebut proses penyelidikan sudah mumpuni dari segi sarana-prasarana. KPK menunggu hasil dari upaya serius Polda Metro Jaya dalam menangani perkara.
"Apalagi tim dari Polda mengatakan serius menangani kasus ini. Jadi penyisiran tanpa harus melakukan penyelidikan yang sangat intensif, misalnya dengan Novel Baswedan, itu sebenarnya sudah memungkinkan dilakukan," tegasnya.
Terkait dengan kasus teror terhadap Novel, pimpinan KPK akan berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk membahas tindak lanjut perkara. Selain menanyakan kesanggupan Polda Metro Jaya menangani kasus, KPK rencananya ingin meminta dilibatkan dalam mengungkap pelaku teror.
"Dalam waktu dekat untuk penanganan perkara, pimpinan KPK berencana bertemu Kapolri untuk membahas lebih lanjut setelah lebih dari 2 bulan ini. Apa yang bisa dilakukan bersama, KPK dan kepolisian untuk memperkuat dan memastikan investigasi ini akan menghasilkan ditemukannya pelaku tersebut," ujar Febri. (nif/fdn)











































