"Yang pertama adalah peran (pelaku penggambar yang ada) di bank itu sendiri. Jadi, tersangka ini melakukan kegiatan mata-mata di situ," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepda wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/7/2017).
Pelaku ini berpura-pura sebagai nasabah bank. Dia mengawasi korban potensial yang akan menarik uang dalam jumlah banya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mendapatkan target, pelaku tersebut akan memberikan informasi soal ciri-ciri target ke teman-temannya yang berada di parkiran bank. Korban menarik uang Rp 300 juta di BCA Green Garden.
"Orang itu hanya di dalam bank saja, melihat. Kemudian, setelah dia mendapatkan sasaran, kemudian yang mata-mata ini memberitahukan temannya yang ada di parkiran bank. Dia akan menyampaikan ada yang identitasnya seperti ini," paparnya.
Selanjutnya, informasi ciri-ciri target itu akan dibuntuti oleh pelaku lain yang menunggu di parkiran bank. "Nanti kemudian, yang di luar akan berperan sebagai penyebar paku, itu ada," imbuhnya.
Selanjutnya, tugas penebar paku memasang ranjau paku di ban mobil korban. Sehingga, begitu korban berhenti untuk mengecek bannya yang gembos.
"Jadi kalau pakunya itu terkena ban nanti akan kempes. Jadi berapa menit gitu, pelaku sudah mempelajari. Nanti kempesnya sampai di mana, dia sudah tahu," tuturnya.
Rencana seperti ini mengingatkan pada film-film hollywood tentang perampokan yang rapih dan terstruktur seperti Italian Job, Ocean Eleven's, dan lain-lain.
(mei/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini