Kepada detikcom, Selamet Paulus (59) ayah kandung Chatarina mengatakan, hari ini pihak keluarga akan menggelar doa bersama sekaligus memperingati 40 hari pasca hilangnya Chatarina hingga mayatnya ditemukan pada Kamis (11/5) lalu oleh seorang pencari rumput untuk makan ternak.
"Iya hari ini ada menggelar doa bersama untuk arwah anak saya di Gereja. Doa bersama ini juga bertepatan dengan perhitungan 40 hari sejak hilang kontak," Ujar Selamet saat dihubungi detikcom melalui sambungan seluler, Rabu (14/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tidak hanya di Tanjung Enim tempat kedua orang tua kandung Chatarina tinggal. Doa untuk Chatarina juga digelar pagi ini di makam tempat Chatarina dikebumikan di Yogyakarta.
"Tadi pagi sudah mengirim doa juga di sini (Makam Chatarina). Intinya mengirim doa pada almarhum Chatarina dengan menabur bunga di makam," terang Alfian yang merupakan adik sepupu Chatarina di Yogyakarta.
Ditambahkan Alfian, biasanya doa Misa Arwah dilaksanakan di rumah, kemudian dilanjutkan dengan tabur bunga di makam. Namun, karena terbatas jarak jadi yang di Yogyakarta tabur bunga di makam, sedangkan yang di Tanjung Enim menggelar doa bersama pihak keluarga.
"Kita berharap memang sebelum 40 hari (Misa Arwah) udah tertangkap dan akhirnya doa itu terjawab, sebelum menggelar doa Asworo sudah tertangkap duluan. Jadi kasus ini akan segera terungkap, karena kunci kematian mbak Wiwid (Chatarina) ada pada Asworo," tutup pria kelahiran 25 tahun lalu ini. (rvk/rvk)