Untuk mengelabui polisi, Asworo memang terbilang pintar dan paham dunia teknologi. Hal ini terungkap setelah dirinya dibekuk di sebuah kos di tempat persembunyiannya di Bandar Lampung.
"Saat kabur, dia (Asworo) sempat menjual handphone miliknya di sebuah situs online di daerah Bandar Lampung. Di mana nomornya itu tetap aktif hingga 7 Mei 2017," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Prasetijo Utomo kepada detikcom, Selasa (13/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang ini terbilang pintar juga orangnya, karena dia paham benar dengan teknologi. Untuk mengelabui polisi, dia selalu berpindah-pindah tempat di Lampung meskipun sedang berada dalam ketakutan dan rasa bersalahnya," sambung Prasetijo.
Bahkan, saat ditangkap, Asworo tidak berkutik setelah Tim Rimau Polda Sumsel melacak keberadaannya selama 11 hari di bulan Ramadan ini. Tim bertekad berangkat ke Lampung untuk memburu Asworo setelah keberadaannya mulai terlacak. Ini dilakukan guna mengungkap misteri kematian Chatarina.
Tidak hanya itu, keberadaannya mulai terendus polisi setelah diketahui adanya informasi bahwa Asworo pernah berkunjung ke Lampung untuk menjumpai temannya. Hingga akhirnya informasi tersebut terbukti dan Asworo dibekuk dan diterbangkan ke Palembang.
"Kita dapat informasi bahwa Asworo pernah berkunjung ke Lampung karena di sana ada temannya. Jadi kita tidak mau lewatkan kesempatan itu dan tim langsung menuju ke lokasi yang dimaksud. Tapi tidak ada di lokasi dan ternyata dia pindah-pindah," tutup mantan Direskrimsus Polda NTB ini. (rvk/jbr)