Pansus DPR Sebut 4 Paket Isu Krusial RUU Pemilu Masih Opsi

Pansus DPR Sebut 4 Paket Isu Krusial RUU Pemilu Masih Opsi

Hary Lukita Wardani - detikNews
Selasa, 13 Jun 2017 00:05 WIB
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta - Pansus DPR menyebut 4 paket isu krusial yang ditawarkan di RUU Pemilu masih bersifat opsi. Pembagian empat paket itu didasarkan hitungan peluang aritmatika.

"Artinya, kalau mau keseluruhan kan kalau 5 isu krusial maka berdasarkan matematika, aritmatikanya 5 pangkat 2 jadi 25 kemungkinan. Tapi kan nggak mungkin misalnya kemungkinan 5 persen gabung dengan 3-10. Dari 25 exercise itu yang paling logis 4 (paket) ini," kata Ketua Pansus RUU Pemilu Lukman Edy di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (12/6/2017).

Lukman menjelaskan usulan sistem paket ini dari Fraksi PDI-P. Sistem paket akan dilempar kembali ke anggota Pansus untuk dimitai persetujuan dengan membuka opsi voting per isu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu juga usulan PDIP. Jadi, isu dengan isu yang lain ada hubungannya sehingga tidak mugkin kalau diambil voting per item. Oleh karena itu, mereka mengusulkan per paket. Ya kita silakan sampai hari Selasa ini mau per item atau per paket, kita lihat nanti hari Selasa," sebutnya.

Lukman akan membuka rapat Pansus RUU Pemilu Selasa (13/6) besok dengan penawaran dua pilihan tersebut. Jika sepakat dengan sistem paket maka empat paket yang telah disusun akan dijadikan opsi.

"Saya sebagai pimpinan Pansus akan membuka besok dengan menawarkan, menawarkan bagaimana sampai hari Selasa ada kesimpulan nggak hasil lobinya. Kalau sudah ada, ya ketok. Tapi kalau belum ada kata kesepakatan, ya kita kasih pilihan mau seperti apa," katanya.

"Nah itu juga nanti kita putar lagi mau per isu atau per paket? Kalau per paket saya skors lagi besok beberapa menit, mungkin 30 menit untuk menata paketnya. Nah yang empat (pake) itu kita tawarkan. Kalau oke paketnya masuk lagi ke sidang lalu voting, muter lagi," sambung dia.

Lukman menegaskan hingga saat ini belum dapat dilihat kecendrungan dari setiap fraksi atas tawaran empat paket RUU Pemilu tersebut. "Nggak ada kecenderungan besok hasilnya. Pokonya kita per hari Kamis kemarin blank sudah dari 0-0 semua. Jadi saya belum bisa menerka-nerka ini karena mereka pasti melakukan pembicaraan pimpinan. PKB sendiri pun belum bisa bicara besok hasilnya," tutup Lukman.

Sebelumnya muncul sekenario tentang variasi sistem paket yang akan menjadi pilihan di Pansus RUU Pemilu. Lukman Edy memunculkan empat paket untuk pengambilan keputusan pada lima isu krusial di RUU Pemilu.

Adapun empat paket yang akan ditawarkan Lukman Edy sebagai berikut:

Paket A
1. Parliamentary threshold: 5%
2. Presidential threshold: 10-15%
3. Dapil magnitude: 3-8
4. Sistem pemilu: Terbuka
5. Metode konversi suara: Sainta Lague Murni

B.
1. Parliamentary threshold: 5%
2. Presidential Threshold: 20-25%
3. Dapil magnitude: 3-8
4. Sistem pemilu: Terbuka Terbatas
5. Metoda konversi suara: Sainta Lague Murni

C.
1. Parliamentary threshold: 4%
2. Presidential threshold: 0%
3. Dapil magnitude: 3-10
4. Sistem pemilu: Terbuka
5. Metode konversi suara: Quota Harre

D.
1. Parliamentary threshold: 4%
2. Presidential threshold: 10-15%
3. Dapil magnitude: 3-10
4. Sistem pemilu: Terbuka Terbatas
5. Metode konversi suara: Sainta Lague Murni (lkw/gbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads