KPK Pelajari Pengakuan Rohadi soal Suap Ketua Majelis Saipul Jamil

KPK Pelajari Pengakuan Rohadi soal Suap Ketua Majelis Saipul Jamil

Nur Indah Fatmawati - detikNews
Senin, 12 Jun 2017 19:07 WIB
Saipul Jamil (agung/detikcom)
Jakarta - KPK akan mempelajari pengakuan Rohadi yaitu bila ketua majelis Saipul Jamil, Ifa Sudewi disuap. Sebab, pengakuan Rohadi di persidangan itu merupakan fakta baru.

"Tentu itu fakta baru yang muncul di persidangan," kata juru bicara KPK, Febri Diansyah kepada wartawan, Senin (12/6/2017).

Dalam pengakuan untuk Berthanatalia dkk, Rohadi menutup-nutupi tujuan suap itu. Panitera pengganti PN Jakpus itu pasang badan bila uang dari Saipul lewat Berthanatalia, hanya untuk dirinya sendiri. Tapi saat sidang untuk terdakwa korupsi Saipul Jamil, Rohadi buka-bukaan. Uang itu untuk kebutuhan Ifa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena sebelumnya kita tahu di kasus yang kita proses untuk Rohadi sebelumnya sampai vonis, fakta-fakta persidangan sampai dengan hakim menyimpulkan saat itu belum ada pemberian pada hakim, meskipun KPK mengargumentasikan itu sejak awal, ada indikasi pemberian dan aliran tidak hanya kepada terdakwa saja," ujar Febri.

Oleh sebab itu, KPK akan terus menggali fakta sidang yang terungkap dan menelusurinya.

"Tentu fakta persidangan kita pelajari lebih lanjut terkait dengan kebutuhan penanganan perkara ini. Kita akan pertimbangkan sejauh mana fakta persidangan ini berpengaruh terhadap kasus yang sebelumnya sudah diputus di persidangan yang lain," pungkas Febri.

Dalam pengakuan di dalam persidangan, Rohadi mengaku diminta Ifa untuk mengkondisikan pelantikan Ifa sebagai Ketua PN Sidoarjo. Untuk mengkondisikan serah terima jabatan itu, Rohadi mengkondisikan putusan Saipul Jamil dengan tarif Rp 250 juta. Uang itu rencananya akan dipakai untuk acara Ifa. (asp/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads