Pada siang hari, belalang kembara masih berkelompok dan terus berterbangan. Karena, petugas baru bisa bekerja saat malam hari.
"Sekitar pukul 01.00-02.00 Wita, petugas baru bisa siram pestisida. Karena saat itu belalangnya bisa menghinggap. Mereka hidup berkelompok dan terbang mengikuti arah angin," kata Kepala Dinas Pertanian NTT Yohanes Tay Ruba di kantornya, Selasa (12/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Initinya, kami akan berusaha untuk menekan agar tidak meluas," tutur Yohanes.
Pada Sabtu (10/6) kemarin, belalang kembara menyerbu Bandara Umbu Mehang Kunda dan memenuhi landasan. Akibatnya, pendaratan pesawat sempat tertunda karena landasan harus dibersihkan terlebih dahulu.
Dosen Program Studi Agroteknologi Universitas Kristen Wira Wacana di Waingapu, Mariana Silvana Moy, mengatakan belalang kembara umum ditemukan di Sumba Timur, namun ledakan populasi hingga 'menyerang' kota adalah kejadian yang langka. Perempuan yang akrab disapa Yane itu menuturkan kejadian kali ini merupakan ledakan populasi belalang kembara yang ketiga di Sumba Timur.
"Dulu tercatat pernah ada tahun 1973, kemudian tahun 1999-2002, lalu tahun sekarang," kata Yane saat dihubungi, Senin (12/6). (imk/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini