"Jadi, dari 1.451 kios di C1 itu, 90 kiosnya terbakar. Melihat situasi dan kondisi bangunan, walaupun perlu juga diuji strukturnya, tapi kami melihat kasatmata bisa dibangun lagi. Rencananya setelah Lebaran. Kalau investigasi dari kepolisian sudah selesai, kami coba bangun lagi. Sementara menuju itu dibangun, kami mau bangun TPS (tempat penampungan sementara) untuk para pedagang supaya mereka bisa berdagang," papar Arief di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (12/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief akan bertemu dengan seluruh pedagang untuk mendiskusikan tempat penampungan sementara tersebut. "Kami coba petakan mana yang memang bisa. Sebenarnya lokasi kami di pasar induk cukup besar. Jadi kami bisa gunakan bahu jalan. Jadi TPS sementara sampai kemudian mereka bisa masuk lagi ke tempat yang semestinya," ujar dia.
Menurut dia, mayoritas kios yang terbakar menjual aneka bumbu. "Itu kelontongan dan bumbu, tapi lebih banyak bumbu yang sudah dikemas. Tapi juga ada bumbu fresh. Jadi memang di situ, tempat C1, itu fokus di bumbu-bumbuan," kata dia.
Arief memastikan pasokan bumbu di Pasar Kramat Jati aman. "Kami sih memastikan itu tidak akan mempengaruhi," tuturnya.
Api melalap sentra kios bumbu dapur di Blok C1 Pasar Induk Kramat Jati. Kebakaran Pasar Kramat Jati diduga akibat korsleting listrik. Sedikitnya 90 kios terbakar. Tidak ada korban jiwa maupun luka akibat insiden ini. (aan/fdn)