Kapolsek Kuta Alam AKP Syukrif Panigoro mengatakan pergantian nama ketiga anak punk itu selama pembinaan sengaja dilakukan untuk mengubah citra mereka dari buruk menjadi baik. Nama tokoh kartun yang dipilih adalah Upin, Ipin, dan Jarjit.
"Ini sengaja saya buat. Pertama, kalau kita sebut mereka anak punk lagi, saya rasa kasihan ya karena kita ingin mengubah mereka. Bukan mengubah jadi jin atau setan, tapi mengubah manusia kembali ke manusia lagi. Dia (selama ini) lupa aja dia khilaf," kata Syukrif kepada wartawan, Jumat (9/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi saya pingin mereka malu. Masak kartun saja bisa beriman tahu agama, masak kita nggak," ungkapnya.
Setelah nama diubah, ketiga anak punk tersebut, yaitu Ikhsandi, Doni Wahyudi, dan Surya, lebih mudah berbaur. Bahkan, saat salat tarawih tadi malam, mereka dikerubungi anak-anak karena memiliki nama seperti tokoh kartun.
"Kalau kita panggil mereka anak punk, anak-anak akan takut sama mereka. Tapi kalau kita bilang ini Upin ini Ipin dan ini Jarjit, anak-anak akan kumpul sama mereka," tutur Syukrif.
Ketiga anak punk yang dibina ini ditangkap personel Polsek Kuta Alam pada Kamis (8/6) dinihari. Setelah dibekuk, mereka dibawa ke tukang pangkas rambut serta dibelikan baju koko, kain sarung, dan peci. Mereka akan diikutkan dalam kegiatan-kegiatan keagamaan.
"Selama pembinaan, mereka ditampung di Polsek," ungkap Syukrif. (try/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini