Curhat Young Lex di DPR: Lagu Tak Bisa Diputar hingga Pembajakan

Curhat Young Lex di DPR: Lagu Tak Bisa Diputar hingga Pembajakan

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Rabu, 07 Jun 2017 17:07 WIB
Young Lex (paling ujung, kemeja putih) saat berbicara di DPR. (Gibran Maulana Ibrahim/detikcom)
Jakarta - Rapper Samuel Alexander (Young Lex) curhat saat mengikuti rapat dengan Komisi X DPR. Young Lex bercerita soal lagu luar berbahasa Inggris yang selalu dianggap keren oleh orang Indonesia.

Young Lex menyebut tak semua lagu berbahasa Inggris patut didengar karena mengandung tema tak senonoh dan kalimat kasar. Dia membandingkan lagu tersebut dengan lagu miliknya.

"Di beberapa radio, lagu berbahasa Inggris ada tema mesum, making love, tetap bisa diputar karena bahasa Inggris. Sementara yang gue, saya, bikin lagu, nggak (bisa diputar)," kata Young Lex di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Bisa diputar) karena bahasa Inggris. Keren bahasa Inggris, bahasa Indonesia nggak," ucapnya.

Young Lex / Young Lex (Instagram Young Lex)


Young Lex kemudian juga menyinggung alasan banyaknya anak kecil Indonesia yang kerap menyanyikan lagu dewasa. Faktor kesejahteraan bagi pencipta lagu anak-anak selama ini sering terabaikan dan itulah yang membuat lagu anak-anak semakin tak terdengar pada masa kini.

"Kita nggak bisa pungkiri pencipta lagu anak-anak bukan anak-anak. Pencipta lagu tak mendapat kesejahteraan karena tak ada peluang untuk menghasilkan uang. Itu menyebabkan anak-anak nyanyi lagu dewasa," ucap Young Lex.

Dia lalu berbicara tentang pembajakan karya musik. Di Indonesia, katanya, fokus penanganan pembajakan hanya ke fisik, bukan digital. Inilah yang kerap membuat para musikus di Indonesia rugi, termasuk dirinya, yang berkarya lewat digital. Dia pun mendesak ada undang-undang yang benar-benar mengatur soal ini.

"Kalau kita bicara pembajakan, kita lupa ada pembajakan digital. Kalau di luar ada razia, di luar, di Indonesia nggak. Padahal digital user kita banyak. Banyak musisi di Indonesia yang punya potensi kalau dia dilindungi UU musik," tuturnya. (gbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads