Mantan Astronot Ini Percaya Adanya Kehidupan Lain di Luar Angkasa

Mantan Astronot Ini Percaya Adanya Kehidupan Lain di Luar Angkasa

Australia Plus ABC - detikNews
Rabu, 07 Jun 2017 09:15 WIB
Canberra - Mantan komandan Stasiun Luar Angkasa Internasional dan astronot NASA, Leroy Chiao mengunjungi Wollongong, Australia, untuk berbagi pengalamannya mengenai gravitasi, alien, dan bagaimana riset di Wollongong membantu melindungi astronot akibat kerusakan radiasi di luar angkasa.

Dr Chiao adalah tipe orang yang bisa menghabiskan sepanjang hari berbicara dan tetap saja tidak semua pertanyaan anda mengenai ruang angkasa bisa terjawab.

Untungnya, astronot Amerika itu dengan sabar dan antusias membicarakan kehidupan di orbit.

Sehari di stasiun luar angkasa

Sebagai komandan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), Dr Chiao mengorbit ke Bumi setiap 90 menit saat melaju lebih dari 28.000 kilometer per jam.

Itu berarti sama dengan matahari terbenam atau matahari terbit setiap 45 menit.

"Jadwal Anda diatur sampai pada hitungan menit," katanya.

"Anda mengecek apa yang anda capai setiap hari dan kemudian tidur dan bangun dan jadwal Anda telah disiapkan - ada di komputer, jadi Anda tetap sibuk."

"Bahkan jika memiliki pemandangan indah dari Bumi, Anda bisa merasakan sedikit terkurung, dan ISS memang agak besar tapi tidak terlalu besar."

Dr Chiao mengatakan peluncuran ke luar angkasa memakan waktu sekitar sembilan menit sebelum Anda merasakan tidak memiliki berat badan akibat gravitasi nol. Menyelesaikan berjalan di ruang angkasa adalah "perasaan yang fantastis".

"Anda sangat terlatih untuk berjalan di luar angkasa. Jadi ketika keluar dari pesawat hal itu tidak seperti di film," katanya.
Bumi dilihar dari stasiun Luar angkasa
Dr Chiao mengatakan memandang bumi dari luar angkasa jauh lebih baik dari gambar yang ada. (Supplied: NASA)

"Sangat terasa secara fisik. Anda melawan tekanan dari pakaian luar angkasa yang anda kenakan dan tahu persis dimana menempatkan tali pengait."

"Ini memang tidak nyata dan seperti mimpi. Anda tidak percaya berada di luar sana mengenakan setelan astronot melakukan pekerjaan seperti ini."

"Tapi pada saat bersamaan Anda terlatih. Jika Anda istirahat sebentar dan melihat dimana Anda berada, Anda pikir 'apakah ini nyata?'"

Perspektif baru

'Efek overview' adalah pergeseran kesadaran kognitif yang dilaporkan sejumlah astronot saat melakukan penerbangan ke luar angkasa ketika mereka melihat Bumi.

Ini adalah perspektif yang dapat Anda lihat jika mengikuti ISS's live stream, namun sangat sedikit yang dapat mengalaminya secara langsung.

"Tidak ada orang yang ke luar angkasa tanpa semacam introspeksi mendasar tentang kehidupan sebenarnya," kata Dr. Chiao.

"Bagi saya, saya terkejut betapa cantiknya Bumi daripada apa yang terlihat di gambar."

"Bumi terlihat sangat damai dan menyenangkan, dan secara intelektual saya tahu ada perang, kelaparan dan konflik dan dikotomi itulah yang sulit untuk didamaikan."

"Itu membuat Anda berhenti dan berpikir, dan ini memberiku perspektif tentang apa yang penting dalam hidup ini."

Pesawat luar angkasa Atlantis bersandar di International Space Station
Kabin pesawat luar angkasa Atlantis dan pantai kargo maju, dan seksi dari the International Space Station, saat pesawaat luar angkasa berada di dok selama melakukan penjelajahan di luar angkasa. (Supplied: NASA)

Kehidupan lain di luar sana

Dr Chiao mengatakan penemuan air baru-baru ini di salah satu bulan Saturnus, dan asam amino pada komet, membuatnya tidak ragu lagi tentang kehidupan ekstra-terestrial.

"Menemukan bukti kehidupan semacam itu di tata surya kita sendiri, berarti gagasan adanya kehidupan lain di alam semesta kurang lebih merupakan sudah menjadi kenyataan," katanya.

"Saya kira banyak jenis kehidupan di luar sana, termasuk kehidupan yang memiliki akal. Namun alasan mengapa kita tidak menemukan satu sama lain adalah karena jarak yang sangat jauh."

Dr Chiao mengatakan bahwa betapa besarnya alam semesta dan bagaimana planet lain bisa menjadi jutaan tahun cahaya. Tidak mengherankan bahwa kita belum menemukan kehidupan ekstra-terestrial.

Penelitian diWollongong

Dr Chiao berkunjung ke Universitas Wollongong dan berbicara tentang pengalamannya di luar angkasa, target NASA, dan bagaimana penelitian di Universitas Wollongong mengenai radiasi secara langsung menguntungkan astronot.

"Tantangan teknis terbesar dalam menerbangkan manusia lebih lama dan lebih jauh dari Bumi adalah biomedis," katanya.

"Banyak hal terjadi, termasuk radiasi, dan ketika berada di luar magnetosfer Bumi, kita tidak lagi terlindungi dari radiasi sinar matahari."

"Itulah sebabnya mengapa penelitian yang dilakukan Universitas Wollongong di sini sangat penting. Kita perlu memahami lingkungan radiasi dan memiliki detektor efektif yang dapat memberi tahu apa yang sedang kita hadapi dan bagaimana menangkalnya."

Detektor yang digunakan pada pesawat seperti ISS memiliki aplikasi praktis dalam mengobati pasien kanker.

"Ruang angkasa menyediakan lingkungan unik yang hampir tidak mungkin dibuat di Bumi," kata peneliti University of Wollongong Stuart George.

"Teknik yang kami kembangkan dengan detektor partikel ini secara langsung dapat diterapkan pada pengukuran yang akan Anda lakukan untuk terapi ion di Bumi."

"Kami memiliki teknologi semacam ini di pusat terapi proton dan telah melakukan pengukuran yang relevan secara medis," tambahnya.
"Teknologi ini akan digunakan oleh bagian pengobatan dan fisikawan untuk lebih memahami bagaimana mengendalikan paparan sinar radiasi dan mengontrol dimana mereka akan menempatkan radiasi dalam tubuh dan tumor pasien," kata George.

Diterjemahkan Rabu 7 Juni 2017 dari berita ABC News. (ita/ita)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads