"Peradangan (inflamasi) di mata kiri sudah hilang, namun sempat muncul nyeri di pinggir mata kiri tersebut. Menurut dokter, ini memang efek dari membran plasenta yang ditanam di mata tersebut," ujar Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Jumat (2/6/2017).
Selain itu, lensa kontak yang dipasang pada mata kiri sempat lepas, namun segera diatasi. Lensa kontak ini dipasang untuk menjaga membran plasenta tetap pada posisinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil untuk kedua tes ini masih sama dengan hari sebelumnya. Tekanan mata kanan dalam keadaan normal (11), namun tekanan mata kiri cukup tinggi (26)," terang Febri.
Setelah 52 hari pascapenyerangan air keras yang dialami Novel pada Selasa (11/4), polisi belum menemukan pelakunya. Empat orang yang diperiksa sebelumnya, yaitu M, H, AL, dan Mico, dilepaskan dengan alasan tidak cukup bukti.
Dua pekan lalu, dalam koordinasi resmi KPK dengan Polda Metro Jaya (26/5), KPK berharap akan ada perkembangan signifikan dari kasus Novel. Sebab, sudah dilakukan pertukaran informasi di antara kedua institusi tersebut soal latar belakang kasus yang ditangani Novel.
Namun hingga kini KPK menyatakan belum ada informasi terbaru. Meski begitu, KPK masih optimistis atas pengungkapan teror terhadap Novel.
"Kemungkinan tim Polri masih bekerja. Semoga ada perkembangan selama dua minggu ini," harap Febri.
Novel diserang setelah menunaikan salat subuh di Masjid Al-Ihsan, Selasa (11/4), di dekat kediamannya, Jalan Deposito T Nomor 8, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Novel kemudian menjalani operasi mata di rumah sakit di Singapura pada Kamis (18/5) karena penglihatannya tak kunjung membaik. (nif/fdn)