Dalam wawancara dengan harian konservatif Prancis, Le Figaro, Putin menekankan bahwa dirinya setuju dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa penggunaan senjata kimia merupakan "garis merah".
"Menurut informasi kami, tak ada bukti penggunaan senjata kimia oleh Assad (Presiden Bashar al-Assad)," ujar Putin dalam wawancara tersebut seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (31/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika ditanya mengenai pernyataan Macron bahwa penggunaan senjata kimia di Suriah harus dianggap sebagai "garis merah", Putin menjawab, "Saya setuju." Putin menambahkan, Macron setuju dengannya bahwa "masalah ini harus ditempatkan dalam konteks yang lebih luas."
Putin juga mengatakan, komunitas internasional harus memiliki kebijakan bersama untuk menangani penggunaan senjata kimia oleh siapapun.
Sejumlah negara Barat termasuk Prancis telah menuduh pemerintahan Assad melakukan serangan senjata kimia di kota Khan Sheikhun pada 4 April lalu. Serangan di kota yang dikuasai pemberontak itu menewaskan 88 orang, termasuk 31 anak-anak.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan serangan udara ke sebuah pangkalan udara Suriah, tiga hari setelah serangan senjata kimia tersebut.
Sebelumnya dalam wawancara dengan AFP, Assad yang merupakan sekutu Moskow, membantah keterlibatan dalam serangan kimia tersebut. Assad menyebut tuduhan tersebut sebagai "100 persen rekayasa".
(ita/ita)