"Masalah ISIS itu semenjak satu setengah tahun yang lalu saya sudah bicara itu, waspadai waspadai. Waktu di Bali juga, apalagi di Filipina waspadai waspadai, nanti setelah babak belur di Eropa akan kembali ke sana," kata Ryamizard di Kantor Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2017).
Menurut Ryamizard, dia telah mewanti-wanti negara di Asean untuk mengantisipasi kedatangan ISIS. Karena itu, pertemuan bilateral antarnegara diperlukan untuk membahas masalah ISIS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ryamizard mengatakan akan berbagi cara untuk mengantisipasi keberadaan ISIS. Jika keberadaan ISIS tidak diatasi secepatnya, bisa merambat ke negara lain termasuk Indonesia.
"Ada hal-hal yang spesifik, tapi dengan keadaan itu Filipina bersama DPR-nya harus mengerti bahwa itu menyangkut negara dia juga ini yang kita bicarakan di Singapura besok. Jadi sebagaimana disampaikan tadi kita ini yang dituakan, pasti ke Indonesia dulu," kata dia.
Kata Ryamizard, patroli dari darat laut dan udara akan digelar untuk mencegah masuknya ISIS ke Indonesia, terutama di daerah-daerah perbatasan.
"Kita memang ada rencana untuk memutus ISIS itu, untuk itu harus ada patroli baik udara laut dan darat. Di ujung harus aktif betul juga dari Kalimantan, dari laut udara dan juga darat, ini sedang saya rancang tapi mohon hati-hati karena masuk ke daerah sana ada undang-undangnya nggak sembarangan," ujarnya. (idh/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini