Bedeng Gelap Kalijodo dan Tantangan Jakarta Sebagai Megapolis

Bedeng Gelap Kalijodo dan Tantangan Jakarta Sebagai Megapolis

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Rabu, 31 Mei 2017 12:31 WIB
Bedeng di Kalijodo. Foto: Arief Ikhsanudin/detikcom
Jakarta - Setahun setelah ditertibkan, rupanya muncul lagi bedeng-bedeng penjual bir di kawasan Kalijodo, Jakarta Barat. Pengamat sosial UI Devie Rachmawati menilai bahwa ini merupakan tantangan Jakarta sebagai megapolis.

"Ini memang kita tahu permasalahan sosial yang hadir di Jakarta tak lepas dari arus pendatang. Kemampuan pemerintah untuk terus melakukan pengawasan menjadi penting. Sesuatu yang baik yang pernah dilakukan pemerintah, salah satunya di Kalijodo yang menjadi kawasan ramah anak, jangan sampai kembali jadi potret buruk Ibukota," kata Devie saat berbincang dengan detikcom, Rabu (31/5/2017).

Tantangan yang muncul dari sebuah kota yang terus didatangi pendatang adalah lapangan pekerjaan. Sebagai kota besar, biaya hidup di Jakarta amat tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika banyak pendatang masuk dan tak punya pekerjaan, mereka akan mencari cara untuk bertahan hidup. Maka tak sedikit ada yang memilih jadi pengemis, pedagang kaki lima, hingga mencari peruntungan di usaha gelap seperti perjudian, minuman keras, hingga prostitusi.

"Itu pasti akan selalu siap mengintai kehidupan di Jakarta. Pemerintah sebagai pemegang otoritas memiliki tanggung jawab besar untuk mengatasi ini," kata Devie.

Devie lalu mengibaratkan kemunculan perdagangan bir di Kalijodo sebagai teori kaca pecah. Teori ini menjelaskan bagaimana kaca yang semula hanya retak sedikit, kemudian dibiarkan dan muncul lubang, hingga akhirnya kaca pecah sama sekali.

"Andai lubang pada kaca langsung ditambal, setiap muncul lubang langsung ditambal, tentu tak akan membesar. Seperti kasus ini, ketika muncul sedikit jika dibiarkan maka lama-lama masyarakat jadi terbiasa dan melakukan pembiaran. Sehingga perlu tindakan tegas meski baru muncul sedikit," ujar dia.

Sementara itu Plt Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat telah perintahkan Satpol PP untuk membongkar bedeng-bedeng tersebut. Sehingga diharapkan hal serupa tak muncul lagi.

"Ini bukan berarti menghilangkan hak untuk berdagang. Tetapi kita harus lihat efek yang lebih luas lagi," ungkap Devie. (bag/tor)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads