"Ini memang kita tahu permasalahan sosial yang hadir di Jakarta tak lepas dari arus pendatang. Kemampuan pemerintah untuk terus melakukan pengawasan menjadi penting. Sesuatu yang baik yang pernah dilakukan pemerintah, salah satunya di Kalijodo yang menjadi kawasan ramah anak, jangan sampai kembali jadi potret buruk Ibukota," kata Devie saat berbincang dengan detikcom, Rabu (31/5/2017).
Tantangan yang muncul dari sebuah kota yang terus didatangi pendatang adalah lapangan pekerjaan. Sebagai kota besar, biaya hidup di Jakarta amat tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu pasti akan selalu siap mengintai kehidupan di Jakarta. Pemerintah sebagai pemegang otoritas memiliki tanggung jawab besar untuk mengatasi ini," kata Devie.
Devie lalu mengibaratkan kemunculan perdagangan bir di Kalijodo sebagai teori kaca pecah. Teori ini menjelaskan bagaimana kaca yang semula hanya retak sedikit, kemudian dibiarkan dan muncul lubang, hingga akhirnya kaca pecah sama sekali.
"Andai lubang pada kaca langsung ditambal, setiap muncul lubang langsung ditambal, tentu tak akan membesar. Seperti kasus ini, ketika muncul sedikit jika dibiarkan maka lama-lama masyarakat jadi terbiasa dan melakukan pembiaran. Sehingga perlu tindakan tegas meski baru muncul sedikit," ujar dia.
Sementara itu Plt Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat telah perintahkan Satpol PP untuk membongkar bedeng-bedeng tersebut. Sehingga diharapkan hal serupa tak muncul lagi.
"Ini bukan berarti menghilangkan hak untuk berdagang. Tetapi kita harus lihat efek yang lebih luas lagi," ungkap Devie. (bag/tor)