Mendagri Tjahjo Kumolo menepis anggapan bahwa kesepakatan kursi DPR menjadi 575 karena ada barter dengan isu lainnya. Tjahjo mengatakan pemerintah menyepakati penambahan kursi anggota DPR bukan dengan harapan ada kompromi terkait isu lain di RUU Pemilu, seperti sistem pemilu hingga presidential threshold atau parliamentary threshold.
"Nggak. Kalau lihat sistem, parlemen, presidensial, saya kira masing-masing fraksi sudah punya opsi karena tiap fraksi sudah memiliki strategi menghadapi pileg dan pilpres. Itu saja," ujar Tjahjo di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada akhirnya pemerintah mengusulkan jumlah kursi anggota DPR ditambah 15. Usulan tersebut berdasarkan simulasi yang mereka lakukan tadi siang.
"Setelah berhitung, bahwa menyangkut kepentingan masyarakat pemilih, menyangkut geografis, jumlah penduduk, kita ambil kebijakan maksimum antara 5 sampai 15. Tambahan 10 kami serahkan kepada masing-masing fraksi," jelas Tjahjo.
Tjahjo memastikan anggaran untuk 15 anggota DPR tambahan ini tidak mengganggu anggaran negara. Alasannya, penambahan kursi ini juga berdasarkan pertimbangan politik.
"Kecil kalau soal anggaran. Ini masalah politik, jangan hanya dilihat masalah anggaran. Paling dihitung nggak sampai Rp 2 miliar per anggota. Nggak bisa diukur dengan uang," paparnya. (dkp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini